When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Orang Tua Habiskan 67 Jam Setahun untuk Nego soal Makanan dengan Anak

author
Dini Adica
Kamis, 24 April 2025 | 16:38 WIB
Sebanyak 44% dari 2.000 orang tua yang disurvei merasa pola makan anak mereka sudah mulai mengkhawatirkan. | SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES

Saat anak masih batita, Bunda harus menghadapi tantangan GTM alias Gerakan Tutup Mulut yang dilakukan anak. Yaitu, ketika mereka menolak makan dengan menutup mulutnya rapat-rapat.

Memasuki usia balita, dan mungkin hingga di usia SD, drama di meja makan terus berlanjut. Siapa yang tiap hari harus mati-matian membujuk agar anak mau makan sayur? Kalau iya, tenang Bun, banyak temannya kok.

Menurut survei terbaru dari Talker Research, para orang tua di Amerika menghabiskan rata-rata 67 jam setiap tahun cuma untuk bernegosiasi dengan anak soal makanan. Kebayang kan, 67 jam dihabiskan hanya untuk "perang urat saraf" soal brokoli dan wortel?

Baca juga: Kenapa Setelah Bertengkar, Hubungan dengan Pasangan Jadi Terasa Lebih Dekat?

Alasan anak menolak makan

Menurut data, dalam seminggu orang tua bisa sampai lima kali tawar-menawar soal makanan dengan anak-anak mereka. Anak-anak, terutama yang berusia 5 tahun, dikenal sebagai yang paling pilih-pilih makanan.

Itu sebabnya sebanyak 44% dari 2.000 orang tua yang disurvei merasa pola makan anak mereka sudah mulai mengkhawatirkan.

“Ini masalah yang sering sekali kami dengar. Banyak orang tua yang ingin anaknya makan sehat, tapi anaknya sendiri tidak mau mencoba makanan baru.

"Padahal dengan sedikit kreativitas, kita bisa kok memperkenalkan makanan baru tanpa drama,” kata Meaghan Murphy, juru bicara dari SeaPak yang meminta dilakukannya survei.

Ternyata alasan anak menolak makan bukan cuma karena “nggak suka”. Dalam survei ini, 37% orang tua bilang anak mereka menolak makanan karena "nggak suka sayur." Tapi ada juga yang menolak karena baunya aneh (33%), bentuknya nggak menarik (32%), atau terlalu pedas (22%).

Bahkan ada yang bilang makanannya terlalu lunak, terlalu keras, terlalu panas, terlalu dingin… pokoknya serba salah!

Baca juga: Checklist Isi Hospital Bag untuk Persiapan Bunda Melahirkan, dari Perlengkapan Ibu hingga Si Bayi

Yang paling bikin pusing: 14% anak langsung menolak kalau diminta mencoba makanan baru. Ada juga yang bilang makanannya “membosankan” atau “terlalu biasa.” Hm… kayaknya anak-anak sekarang makin jago cari-cari alasan, ya?

Strategi Cerdas Para Ibu

Namun, jangan sedih dulu, Bun! Banyak orang tua yang mulai memakai strategi yang lebih santai, supaya meja makan tidak lagi menjadi ajang debat. Selain itu, agar anak mau makan sayur!

Beberapa taktik yang paling efektif menurut survei:

1. Libatkan anak di dapur: 36% orang tua mengajak anak memasak bareng. Anak jadi lebih tertarik mencoba makanan yang dia bantu buat.

2. Kenalkan pelan-pelan: 34% orang tua memperkenalkan makanan baru pada anaknya secara bertahap, tanpa dipaksa.

3. Kombinasikan rasa: 31% orang tua mencampur makanan baru dengan rasa yang anak-anak sudah suka.

4. Edukasi soal gizi: 28% orang tua mengajarkan anak kenapa makanan sehat itu penting.

5. Ciptakan suasana santai: 26% orang tua mengatakan, suasana makan yang bebas tekanan bikin anak lebih terbuka untuk mencoba makanan.

6. Jadi role model: Makan bareng dan ikut mencicip makanan baru juga membantu, lho!

Ciera Womack, Direktur Pemasaran Seafood di Rich Products Corporation, juga menyarankan, “Makanan laut seperti udang atau fish stick bisa jadi pilihan yang gampang diterima anak-anak. Enak, bergizi, dan mudah diolah.”

Baca juga: Rutinitas Skincare untuk Bunda yang Tak Punya Banyak Waktu

Makanan yang Jarang Ditolak

Meskipun sayur sering ditolak, tetapi ada beberapa makanan yang selalu jadi andalan di meja makan karena hampir selalu disukai anak-anak:

• Pizza (76%)
• Chicken nugget (73%)
• Kentang goreng (72%)
• Mac and cheese (66%)
• Burger (58%)
• Menariknya, seafood juga cukup aman—sekitar sepertiga anak-anak doyan udang dan fish stick!

Bangun Kebiasaan Sehat

Saat mengajak anak makan, orang tua perlu menekankan bahwa tujuannya bukan cuma “anak harus menghabiskan makanan” tapi lebih ke “anak belajar suka makanan sehat secara alami.”

Negosiasi pun bukan masalah menang atau kalah, tapi bagaimana agar anak pelan-pelan punya hubungan positif sama makanan.

Jadi, kalau kamu merasa lelah karena harus berdebat soal sayur tiap hari, kamu nggak sendirian. Tetapi ingat, 67 jam itu bisa jadi investasi penting buat kesehatan si kecil ke depannya. Setiap suapan adalah langkah kecil menuju kebiasaan besar yang sehat!

Sumber: Studyfinds.org

Penulis Dini Adica
Editor Dini Adica