For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Ini 5 Arti Tangisan Bayi Yang Perlu Bunda Ketahui

author
Isna Triyono
Selasa, 23 Oktober 2018 | 10:35 WIB
Shutterstock | Shutterstock

 

 

Ternyata di balik tangisan bayi ada pesan yang ingin disampaikan. Lalu bagaimana kita sebagai orang tua bisa menangkap arti tangisan bayi?

 

Sebelum bisa berbicara, menangis adalah satu-satunya cara bayi berkomunikasi dengan orang tuanya. Dengan tangisan itu, bayi ingin menyampaikan pesan. Nah, berikut ini beberapa arti dari tangisan bayi berikut cara menenangkannya.

 

1.    Lapar

Orang yang lapar cenderung cranky, apalagi bayi. Jika ASI masih satu-satunya sumber makanan bayi, Bunda tidak perlu menunggu waktu yang sesuai untuk memberi ASI, misalnya setiap 2 jam.

Berikanlah ASI begitu melihat tanda-tanda bayi lapar, seperti membuka mulut seperti mencari puting bunda atau menghisap tangan.

 

2.    Lelah

Meski belum banyak aktivitas yang bisa dilakukan, bayi juga ternyata bisa merasa lelah. Misalnya saja kelelahan karena digendong bergantian oleh orang yang berbeda.

Bayi yang lelah umumnya menjadi sulit tertidur. Cobalah untuk membawa bayi ke ruangan yang lebih tenang sebelum menidurkannya.

 

Shutterstock |

 

3.    Popok Basah

Salah satu alasan bayi menangis adalah perasaan tidak nyaman akibat popoknya sudah sangat basah dan meminta Bunda untuk segera menggantinya. Sebaiknya selalu cek popok bayi setiap saat.

 

4.     Ingin Dipeluk

Bayi memerlukan banyak pelukan dan sentuhan fisik agar merasa nyaman. Bayi menangis mungkin karena ingin dipeluk dan digendong.

Ketika menggendongnya, timang dan nyanyikan lagu untuknya. Atau, Bunda juga bisa mendekatkan bayi ke dada agar ia merasakan detak jantung Bunda, merasa kehangatan dan wangi tubuh Bunda.

 

5.    Gerah atau Kedinginan

Terkadang Bunda khawatir bayi kedinginan, lalu menyelimutinya dengan dua lapis atau lebih kain selimut. Bisa jadi bayi justru merasa gerah dan tidak nyaman sehingga menangis. Atau sebaliknya, Bunda mengatur AC dengan suhu yang terlalu dingin untuk kulit bayi.

 

 

Penulis Isna Triyono
Editor Hasto Prianggoro