Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

10 Fakta Tentang Kekerasan Terhadap Anak yang Bikin Miris

author
Hasto Prianggoro
Selasa, 23 Oktober 2018 | 15:06 WIB
Shutterstock |

Tak sedikit kasus kekerasan terhadap anak (child abuse) yang melibatkan orang-orang dekat mereka. Dan ternyata banyak fakta lain yang bikin miris.

 

1.Laporan WHO menyebutkan, 150 juta anak perempuan dan 73 juta anak laki-laki di bawah 18 tahun di dunia mengalami pemaksaan hubungan seksual dan bentuk kekerasan seksual lainnya selama tahun 2002.

2.Masih menurut WHO, 1,8 juta anak-anak di dunia terlibat dalam pornografi dan prostitusi dan lebih dari 1,2 juta anak menjadi korban perdagangan anak (trafficking).

3.Data menunjukkan, 1 dari 4 anak perempuan dan 1 dari 6 anak laki-laki di Amerika mengalami kekerasan seksual.

4.Sebanyak 70-73% pelaku kekerasan seksual ternyata pernah menjadi korban kekerasan seksual pada masa kecil mereka.

Baca juga: 10 Tanda Anak Dibully di Sekolah

5.Sebanyak 60% pelaku kekerasan seksual mengenal korbannya tetapi bukan anggota keluarga, misalnya teman dari keluarga, penunggu anak, atau tetangga. Sementara 30% pelaku kekerasan seksual adalah keluarga korban seperti ayah, ibu, saudara laki-laki, paman, atau sepupu laki-laki.

 

Shutterstock |

6.Seorang pria warga Melbourne, Australia, memperkosa anak gadis kandungnya sendiri selama 30 tahun (1970-an hingga 2007). Dia menjadi ayah bagi keempat anak dari anak kandungnya, kesemuanya mengalami cacat sejak lahir.

7.Seorang pria Austria, Josef Fritz, menyekap anak gadis kandungnya di lantai dasar rumahnya selama 24 tahun dan menjadi ayah bagi 7 anak hasil hubungan terlarangnya dengan anak gadis kandungnya.

8.Kekerasan seksual terhadap anak meliputi kontak tubuh langsung, seperti ciuman, hubungan seks melalui vagina, anal maupun oral, ekspolitasi area pribadi korban, memaksa anak menonton materi pornografi, voyeurism, melakukan hubungan seks di depan korban, serta eksploitasi anak untuk pornografi dan prostitusi.

9.Afrika Selatan menjadi negara dengan tingkat kekerasan terhadap anak dan perkosaan terhadap bayi paling tinggi di dunia.

Laporan menyebutkan, tingginya angka kekerasan terhadap anak di Afrika Selatan salah satunya didorong mitos bahwa hubungan seksual dengan perawan, khususnya anak-anak, akan menyembuhkan pria penderita AIDS.

Diperkirakan 1 dari 8 penduduk Afrika Selatan mengidap AIDS dan 40.000 anak Afrika Selatan terinfeksi HIV tiap tahunnya.

10.Anak korban kekerasan seksual berisiko mengalami gangguan kesehatan seperti stres paskatrauma, gangguan pola makan, neurosis, rasa sakit menahun, gangguan belajar, perilaku menyakiti diri sendiri, bahkan hingga bunuh diri.

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro