When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Stop Membentak Anak! Ini 4 Bahaya dan Cara Menghindarinya

author
Hasto Prianggoro
Minggu, 4 November 2018 | 20:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Mengajarkan perilaku baik kepada anak merupakan keharusan. Tapi tak perlu membentak, karena malah bisa berdampak buruk pada anak. Berikut 4 akibat jika anak terlalu sering dibentak.

1.Percaya Diri Hilang

Anak yang selalu dibentak, apalagi dengan label tertentu, menganggap diri mereka tak berharga. Mereka akan merasa tak mampu berbuat sesuatu untuk lingkungannya.

2.Jadi Anak Penakut

Banyak anak yang jadi anak penakut akibat terlalu sering dibentak. Akibatnya, anak akan kesulitan untuk menempatkan diri di dalam pergaulan, dan ujung-ujungnya anak tak mampu mengatasi konflik yang mereka hadapi.

Baca juga: 6 Dampak Buruk Kekerasan Domestik Bagi Anak

3.Muncul Sifat Agresif

Anak-anak usia 4-5 tahun yang selalu dibentak akan membangun sifat agresif dalam diri mereka. Hasilnya, mereka akan menampilkan perilaku agresif seperti suka merebut barang milik temannya, menggigit, memukul, dan sebagainya.

4.Bermasalah Dengan Konsentrasi

Membentak anak merupakan tindakan kekerasan verbal yang bisa membuat anak tak mampu berkonsentrasi. Hasilnya, anak juga akan meniru perilaku tersebut dan ikut-ikutan membentak saat mendapat kekerasan verbal.

 

Lalu bagaimana cara orang tua agar terhindar dari membentak anak?

1.Tahan Emosi

Pastinya ini memang sulit dilakukan, apalagi jika Bunda pun dalam keadaan lelah dan si kecil sudah berulang kali diberitahu tetapi tetap saja melanggar aturan. Tetapi cobalah untuk tetap berpikir jernih. Tarik napas panjang beberapa saat dan kuasai diri Bunda.

Jika kondisi memungkinkan, misalnya sedang di rumah dan ada orang dewasa lain di sekitar anak, tidak apa-apa meninggalkan anak dahulu 5-10 menit untuk menata diri. Bayangkan jika setelah membentak, Bunda akan merasa sangat menyesal. 

Baca juga: 5 Tips Redam Emosi di Depan Anak

2.Cari Penyebab

Jika si kecil melakukan kesalahan atau melanggar aturan, ajak bicara baik-baik dengan intonasi yang lembut tetapi tegas. Pastikan Bunda mencari tahu dulu penyebabnya. Jangan langsung membentak, menyalahkan, atau menghukum, apalagi ketika sedang berada di keramaian.

Baca juga: 7 Kalimat Positif Agar Anak Pede dan Merasa Dicintai

3.Konsisten Pada Aturan

Jika memang Bunda sudah menentukan aturan yang disepakati bersama, terapkan pada anak dan ingatkan kembali bahwa setiap perbuatan ada konsekuensinya. Terpenting, jika ingin memberi hukuman, berilah yang memang berkaitan dengan apa yang telah anak perbuat.

4. Jika terlanjur membentak

Minta maaflah pada anak sambil memeluknya. Jelaskan padanya bahwa ayah atau bundanya menyesal dan tidak bermaksud menyakiti hatinya.

 

 

 

  • 4 Bahaya Membentak Anak_1 | LIDYA/DOK.KANYA.ID

 

  • 4 Bahaya Membentak Anak_2 | LIDYA/DOK.KANYA.ID
  • 4 Bahaya Membentak Anak_3 | LIDYA/DOK.KANYA.ID
Penulis Hasto Prianggoro
Editor Ratih Sukma Pertiwi