Selain morning sickness, masalah rambut kerap dihadapi ibu hamil. Mulai dari rambut kering, kusam, rontok hingga berubah tekstur menjadi lebih kasar atau sebaliknya. Dengan perawatan yang tepat, kamu bisa mengatasinya.
- Kusam
Kusam disebabkan oleh produksi minyak di kulit kepala yang meningkat selama kehamilan. lama-kelamaan bisa saja muncul gatal dan ketombe. Kamu bisa mengatasinya dengan mengurangi makanan berminyak dan berlemak, seperti gorengan dan kuah santan.
Coba lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah yang kaya vitamin, mineral serta air yang membuat kilau rambutmu kembali, seperti apel, jeruk, blueberry, asparagus, brokoli.
Baca juga: 7 Jenis Sisir Sesuai Kebutuhan Rambut
- Rontok
Pada kehamilan trimester pertama biasanya keluhan ini belum begitu terasa. Namun pada trimester kedua dan ketiga, bahkan hingga setelah melahirkan rambut bisa semakin rontok.
Penyebabnya adalah meningkatnya hormon kehamilan. Selain itu karena kurangnya asupan nutrisi, terutama vitamin dan mineral seperti zat besi dan zinc yang bermanfaat mendorong pertumbuhan folikel rambut.
Untuk mengatasinya, perbanyak konsumsi makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti brokoli, avokad, apel, pisang, blueberry, almond. Gunakan sisir bergigi jarang agar rontok berkurang dan peredaran darah lancar. Pilih juga sampo untuk rambut rontok. Dan jangan biarkan rambut terlalu panjang agar beban akar rambut tidak terlalu berat.
Baca juga: 5 Tips Cegah Kulit Menghitam Selama Kehamilan
- Kering
Rambut kering saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti dehidrasi, faktor lingkungan serta kurangnya kelembapan. Sama dengan solusi rambut kusam dan rontok, kamu harus banyak mengonsumsi sayur dan buah yang kaya serat, vitamin C dan E yang dapat meningkatkan produksi kolagen, misalnya avokad, jambu biji, kiwi, dan stroberi.
- Berubah Tekstur
Pernah mengalami rambut menjadi lebih tebal dan kasar saat hamil? Tenang, itu bukan “bawaan bayi” seperti yang banyak orang bilang. Lagi-lagi hal ini dikarenakan banyak faktor, yang di antaranya adalah perubahan hormon dan kurang seimbangnya nutrisi yang didapat ibu hamil. Namun biasanya keluhan ini hilang seiring lewatnya fase kehamilan.