We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

6 Aturan Olahraga Usai Melahirkan dan Saat Menyusui

author
Ratih Sukma Pertiwi
Rabu, 24 Oktober 2018 | 16:46 WIB
SHUTTERSTOCK |

Olahraga usai melahirkan dan saat menyusui justru penting dilakukan untuk menjaga kebugaran Bunda. Tetapi tentu saja ada aturan-aturan yang harus ditaati.

 

Setelah hamil dan melahirkan, berat badan belum juga turun ke berat semula. Saat menyusui, berat badan pun malah bertambah. Wah, itu artinya sudah saatnya Bunda butuh olahraga. Tetapi berolahraga seperti apa yang disarankan usai melahirkan dan saat menyusui? Ikuti 6 aturannya yuk, Bun!

 

  1. Pemanasan dan Pendinginan

Sebelum dan setelah berolahraga jangan lupa melakukan pemanasan dan pendinginan. Kombinasikan dengan gerakan-gerakan stretching yang berfungsi membuat otot-otot tubuh lentur dan menghindari cedera. 

  1. Intensitas

Ternyata sesudah melakukan persalinan normal tanpa komplikasi, Bunda bisa mulai berolahraga setelah satu minggu pasca melahirkan. Mulailah dengan olahraga intensitas ringan terlebih dahulu lalu tingkatkan secara perlahan menjadi intensitas sedang.

Mengukur intensitas bisa dengan talk test, yaitu berbicara tanpa terengah-engah saat berolahraga. Atau dengan alat pengukur denyut jantung, sebaiknya nadi terletak antara 114-152 kali per menit.

Baca juga: 7 Menu Ini yang Bikin Jennifer Aniston Tetap Cantik dan Awet Muda

  1. Frekuensi

Sebaiknya lakukan olahraga teratur 2-3 kali per minggu. Jangan langsung memforsir tubuh, terutama buat Bunda yang jarang berolahraga. Misalnya dua minggu pertama lakukan 2 kali per minggu, lalu tingkatkan perlahan hingga mencapai target 3 kali per minggu.

  1. Durasi

Mulailah dengan durasi pendek lalu tingkatkan perlahan. Idealnya setiap sesi olahraga 45-60 menit. Namun, untuk awalnya Bunda bisa mencoba durasi 20 menit dahulu.

  1. Jenis Olahraga

Pilihan terbaik adalah olahraga aerobik, seperti jogging, renang, senam.  Atau olahraga yang membangun kekuatan otot, seperti push up, sit up, dumbbell.

  1. Waktu Tepat

Jika pada malam harinya Bunda kurang tidur karena harus mengurus bayi, jangan berolahraga pada pagi harinya. Pilihlah waktu sore hari setelah tubuh Bunda mendapat istirahat cukup.

Lalu, pastikan juga jadwal olahraga tidak bentrok dengan kegiatan menyusui atau memompa ASI. Misalnya, lakukan olahraga setelah jadwal pumping atau menyusui selesai dan bayi tertidur. Jangan sampai Bunda sedang asyik berolahraga, si bayi rewel karena minta ASI atau payudara terasa penuh.

Baca juga: Yuk, Bikin Sendiri Variasi MPASI Buat Si Kecil

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Hasto Prianggoro