For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

7 Cara Agar Si Kecil “Doyan Omong”

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 24 Oktober 2018 | 18:10 WIB
SHUTTERSTOCK |

 

Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan bicara anak. Berikut ini 7 cara agar si Kecil jadi doyan omong.”

1.Rajin Ngoceh

Bicara dan bicara, itu kuncinya. Jadi, Bunda, sebagai orang tua kita harus rajin “ngoceh”di depan si Kecil. Apa saja, yang penting anak terbiasa mendengar banyak kosakata. Katakan apa yang sedang Bunda lakukan, sedang berada di mana, apa yang Bunda tahu, dan sebagainya.

2.Berceritalah

Anak-anak pasti suka mendengar cerita atau dongeng. Nah, dengan cerita atau dongeng, anak terbiasa untuk berimajinasi sekaligus menyukai buku bacaan. Banyak hal yang bisa Bunda kembangkan menjadi cerita, kok, mulai dari pengalaman sehari-hari, kejadian yang dilihat di jalan, dan sebagainya.

Baca juga: 4 Tips Memperkaya Kosakata Anak

3.Bertanya sebanyak-banyaknya

Ya, bertanyalah sebanyak dan sesering mungkin kepada anak. Meskipun mereka tidak bisa menjawab pertanyaan Bunda, tetap bertanyalah.

Gunakan intonasi yang jelas saat bertanya sehingga si Kecil memahami bahwa Bunda sedang bertanya dan butuh jawaban. Beri anak waktu beberapa saat, dan jika mereka tak bisa menjawab, jawablah sendiri.

SHUTTERSTOCK |

4.Bersikap positif

Katakan hal-hal positif dan memberi penguatan. Ketika anak mengatakan hal-hal kecil sekalipun, beri respons, ulangi kata-kata anak, dan ajak ia bereksplorasi. Misalnya, si Kecil mengatakan “kucing”, balaslah dengan kalimat, “Ya, itu seekor kucing, Nak,”“Warnanya putih,”“Wow, kucing itu besar, bukan?”“Adek lihat kucing yang lain tidak?”

5.Tak perlu bicara bayi

Berbicara seperti bayi bukan cara tepat untuk meningkatkan kemampuan bicara anak. Tak perlu mengatakan “moo”untuk menyebut sapi. Katakan saja “sapi,”sehingga anak mendapat kosakata yang benar. Gunakan bahasa yang sederhana namun benar. 

 

SHUTTERSTOCK |

6.Gerak tubuh atau gestur

Komunikasi non-verbal, gestur atau gerak tubuh, juga berperan mengembangkan kemampuan komunikasi anak. Sama halnya ketika kita belajar bahasa kedua atau bahasa asing, gestur dari lawan bicara akan membantu kita memahami makna kalimat yang mereka sampaikan, bukan?

Nah, begitu pun pada anak-anak. Jadi, gerakkan mata, menari, lambaikan tangan, dan gerakan tubuh lainnya agar si Kecil lebih cepat memahami maksud Bunda.

7.Mau mendengar

Nah, ini yang tak kalah penting. Beri anak kesempatan untuk membalas dan ganti berbicara. Jika Bunda memberi kesempatan anak untuk menyampaikan sesuatu, yakinlah akan ada banyak hal menakjubkan yang keluar dari mulut si Kecil.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro