Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

6 “Hobi” Baru Tanda Perkembangan Balita

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 25 Oktober 2018 | 10:18 WIB
SHUTTERSTOCK |

Si Kecil mulai bisa berjalan? Wow, itu pasti membuat Bunda terharu dan bangga. Tapi, masih banyak lagi hal baru yang dilakukan si Kecil yang bakal bikin Bunda lebih terkagum-kagum. Mau tahu apa saja? Ini 6 “hobi” baru tanda perkembangan balita.

 

1.Squat

Si Kecil berjalan, berhenti, jongkok mengambil sesuatu, lalu berdiri dan berjalan lagi. Biasa saja? No, jangan remehkan kemampuan ini.

“Itu artinya anak sudah stabil dan kuat berdiri di atas kedua kakinya. Gerakan squat butuh keseimbangan, lo,” kata doker anak Claire McCarthy, M.D. dari Boston Children’s Hospital.

2.Melempar

Apa yang terjadi saat si Kecil mulai melempar-lempar benda (biasanya mulai di usia 15-18 bulan)? Yap, dia sedang melatih keseimbangan dan kecerdasannya seraya mengoordinasikan mata dan tangannya.

SHUTTERSTOCK |

3.Menari

Si Kecil bergerak mengikuti beat tertentu? Berarti dia menemukan cara mengasyikkan melatih tubuh dan kemampuan kreatifnya untuk menyelaraskan berbagai gerak dalam satu irama. Biasanya anak mulai menari di usia 15-20 bulan. Di usia ini anak juga suka meniru gerakan yang mereka lihat.

Baca juga: 8 Alasan Bermain Outdoor Itu Bagus

4.Berjalan Mundur

Enggak mudah, lo, berjalan mundur, apalagi bagi anak usia 2-3 tahun. Pasalnya, berjalan mundur melibatkan otot bokong dan otot paha depan (yang tidak terjadi pada saat berjalan maju). Biasanya ini dimulai di usia 15 bulan, tapi tak jarang baru muncul di usia 2 tahun.

5.Naik Tangga

SHUTTERSTOCK |

Aktivitas ini melibatkan kelompok otot-otot besar, selain juga butuh kekuatan dan keseimbangan untuk bergantian mengangkat kaki saat melangkah naik tangga. Biasanya, anak mulai dengan berjalan seperti merangkak, dengan tangan memegang anak tangga di atasnya.

Hati-hati, ya, Bunda, keselamatan si Kecil tetap harus yang utama, jadi awasi dia saat menikmati aktivitas naik tangga.

6.Melompat

Antara usia 2-3 tahun, anak akan mulai melompat di tempat. Untuk bisa melompat, butuh kekuatan otot untuk mengangkat tubuh hingga melayang, lalu keseimbangan dan fokus untuk kembali berdiri dengan kedua kaki. Sediakan saja matras atau karpet empuk untuk menjaga supaya ia tidak terjatuh ke alas yang keras saat menikmati “hobi” barunya ini.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro