Yang namanya perempuan, jika traveling pasti barang bawaannya banyak banget. Enggak terkecuali Ratu Elizabeth II.
The Telegraph mengulas di ulang tahunnya yang ke-90, Ratu Elizabeth II telah melakukan 271 perjalanan ke luar negeri dan menempuh perjalanan lebih dari satu juta mil dalam hidupnya.
Sejumlah perjalanan ada yang dilakukan sebagai kunjungan resmi kerajaan ke berbagai negara ataupun hanya liburan semata.
Nah, kalau sedang melakukan perjalanan itu, Ratu Elizabeth II juga membawa banyak barang bawaan, meski tentu saja bukan dia sendiri yang menyiapkan dan membawanya.
Kalau perempuan kebanyakan barang bawaannya enggak jauh dari outfit dan kosmetik, lain halnya dengan Ratu Elizabeth II. Kalau dilihat, justru bawaannya beberapa ada yang sedikit aneh sih. Penasaran? Simak yuk benda aneh yang selalu dibawa Queen Elizabeth II ketika traveling.
Kamu yang doyan traveling 1-2 kali dalam setahun aja, mungkin akan membeli koper baru yang lebih update modelnya. Tapi Ratu Elizabeth II justru berbeda. Ia selalu menggunakan merek koper yang sama selama lebih dari tujuh dekade. Ia menggunakan koper mewah keluaran Globe-Trotter. Ratu mulai menggunakan koper merk tersebut saat bulan madu di tahun 1947 hingga saat ini.
Salah satu outfit yang selalu ada di dalam koper Ratu adalah gaun hitam. Mungkin jika orang lain melakukan hal yang sama, alasannya karena gaun hitam termasuk ‘aman’ jika dikenakan untuk acara formal yang mendadak.
Namun Ratu Elizabeth II melakukannya karena alasannya yang sangat menyedihkan. Menurut Express, ketika ayah Ratu, Raja George VI meninggal secara tiba-tiba pada tahun 1952, saat itu Ratu dan suaminya sedang berada di Kenya.
Pasangan ini harus terbang kembali ke London dan ketika turun dari pesawat, mereka akan dianggap tidak berpakaian yang pantas jika menggunakan baju selain warna hitam. Tradisi Kerajaan Inggris, untuk acara berkabung semua orang harus menggunakan dress berwarna hitam.
Ratu bahkan sampai harus menunggu pesuruhnya membawakan dress hitam ke dalam pesawat sebelum akhirnya ia turun. Sejak saat itu, semua anggota keluarga kerajaan harus mengepak satu dress hitam dalam koper ketika bepergian ke mana pun.
Yup, kamu enggak salah baca tulisan di atas. Jadi, jika umumnya orang traveling akan packing sabun dan sampo dalam ukuran kecil, Ratu Elizabeth II justru membawa kantong darah untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang menimpa dirinya, ia sudah punya suplai darah yang siap digunakan kapan saja.
Hal itu diungkapkan oleh Gordon Rayner, kepala reporter dari The Telegraph yang melakukan perjalanan kerajaan bersama Sang Ratu selama 20 tahun. Selain kantong darah, dokter pribadi kerajaan juga menyiapkan sebuah tas medis yang menyimpan defibrillator dan segala macam obat darurat.
Baca juga: 5 Aturan Ini Enggak Boleh Dilanggar Kate dan Meghan
Tak peduli seberapa bersih tisu toilet yang telah disediakan di tempat tujuan, Ratu Elizabeth II selalu membawa tisu toiletnya sendiri. Tisu toilet itu sudah dengan cap bertanda kerajaan dan disegel.
Gordon Rayner bahkan pernah mendapat curhatan dari tuan rumah yang didatangi ratu bahwa mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengatur soal tisu toilet ini daripada memikirkan hal penting lainnya.
Sudah menjadi tradisi Inggris bahwa sore adalah waktunya minum teh. Hal itu juga berlaku ketika Ratu Elizabeth II traveling ke mana pun. Jika waktunya minum teh, meski ia dalam penerbangan, ratu akan meminta secangkir teh dan kue Dundee, kue dengan taburan kacang almond.
Jika kamu bepergian membawa bantal kesayangan, begitu pun yang dilakukan ratu. Nenek Pangeran William dan Harry ini selalu membawa termos, beberapa foto keluarga yang dibingkai, sabun beraroma pinus,dan bedak tabur. Agar tidak bosan di perjalanan, ratu juga suka membawa beberapa majalah atau TTS.
Dengan begitu banyak penerbangan panjang dan melewati zona waktu, ratu tentu saja kerap mengalami jet lag. Namun Ratu Elizabeth II ini sudah punya obat ampuh untuk meringankan jet lag. Menurut The Independent, Ratu memilih obat-obatan homeopathy, termasuk permen barley, salah satu biji-bijian dari keluarga gandum.
"Kebiasaan Ratu yang selalu memakan permen barley pada dasarnya berpengaruh pada metabolisme gula tubuhnya untuk membantu menyesuaikan jam tubuhnya," kata Nick Knight, yang ahli dalam pengobatan gaya hidup, kepada The Telegraph.