Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Bumil, yuk, Konsumsi 10 Superfood Ini Untuk Kesehatan!

author
Isna Triyono
Selasa, 6 November 2018 | 20:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Para bumil, berikut ini 10 superfood yang sangat membantu pertumbuhan dan kesehatan janin di dalam perut. Yuk, dicoba!

Selama kehamilan porsi makan Bunda jadi bertambah? Wajar, sih, karena untuk memenuhi kebutuhan Bunda dan bayi yang ada di dalam kandungan. Namun yang harus dicatat, bukan jumlahnya saja yang ditambah, tetapi yang terpenting adalah kandungan gizinya bisa memenuhi kebutuhan keduanya.

Makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumi para bumil? Berikut ini 10 superfood yang baik dikonsumsi selama kehamilan.

1. Oatmeal

Oatmeal mengandung karbohidrat kompleks yang akan memberi ibu hamil energi dan mempertahankan rasa kenyang yang cukup lama. Oatmeal juga bisa membantu menurunkan kolesterol dan memiliki banyak serat untuk menghindari ibu hamil dari sembelit yang biasanya sering terjadi selama kehamilan.

Kamu bisa menambahkan beberapa potong buah-buahan untuk menambah rasa dan kandungan vitamin di dalamnya.

Baca juga: Pelukan, 1 Dari 7 Cara Mengatasi Mood Swing Saat Hamil

2. Avokad

Avokad sudah terkenal sebagai superfruit karena mengandung kalsium, kalium, dan vitamin B6 yang membantu perkembangan otak dan jaringan pada janin. Selain itu, avokad juga biasanya bisa diterima oleh perut ibu hamil meski ia sedang dilanda mual.

Kandungan lemak sehat dan omega 3 pada avokad juga sangat baik untuk ibu hamil dan janin. Avokad bisa dimakan langsung atau ditambahkan dengan susu, dicampur dengan sayuran segar atau dengan gandum utuh.

SHUTTERSTOCK |

3. Kacang-kacangan

Aneka jenis kacang-kacangan seperti kacang merah, capri, kedelai, sangat dianjurkan dimasukkan sebagai menu wajib ibu hamil. Kacang-kacangan yang kaya akan asam folat dan zat besi ini menjadi sumber protein yang luar biasa berguna bagi ibu hamil dan calon bayinya. Asam folat pada kacang-kacangan juga bisa menurunkan risiko bayi lahir cacat.

SHUTTERSTOCK |

4. Pisang

Pisang sangat dianjurkan sebagai salah satu camilan bagi ibu hamil. Kandungan potasium yang tinggi memberi energi pada ibu hamil dan membantu melawan kelelahan. Selain itu, tekstur pisang yang lembut di lambung dan mudah dicerna akan mengurangi rasa mual.

SHUTTERSTOCK |

5. Telur

Telur adalah sumber protein yang mudah dicerna. Jika selama hamil, kamu malas makan daging, kamu bisa menggantinya dengan telur sebagai sumber protein dengan asam amino.

SHUTTERSTOCK |

6. Yoghurt

Bayi membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulang. Dokter menyarankan ibu hamil mengonsumsi sekitar 1200 mg kalsium per hari. Dan yoghurt adalah sumber kalsium dan vitamin D yang sangat baik. Kultur aktif dan probiotik dalam yoghurt juga menjaga lambung dan pencernaan tetap sehat dan mengurangi risiko infeksi jamur yang biasanya umum terjadi pada ibu hamil.

7. Aneka buah berry

Blueberry, stroberi, dan raspberry adalah aneka buah yang bisa ibu hamil jadikan pilihan untuk dikonsumsi. Karena ibu hamil membutuhkan 85 mg vitamin C setiap hari untuk membantu membentuk kolagen, tulang, dan jaringan. Dan itu semua bisa terpenuhi dengan memakan aneka buah berry.

Baca juga: Ini Tips Olahraga Sesuai Usia Kehamilan

SHUTTERSTOCK |

8. Daging merah

Daging merah juga sangat baik bagi ibu hamil. Kandungan protein yang tinggi, seng, dan zat besi dalam irisan daging merah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil. Namun disarankan agar memasak daging merah sampai benar-benar matang.

9. Sayuran berdaun gelap

Sayuran hijau tua atau berdaun gelap seperti bayam, kale, atau kubis sangat tinggi kandungan vitamin E, magnesium, dan betakaroten. Nutrisi ini sangat dibutuhkan ibu hami dan janin untuk mendorong pertumbuhan tulang, kulit, dan mata. Sebelum dikonsumsi, pastikan sayuran tadi dicuci hingga bersih.

10. Seafood rendah merkuri

Kandungan asam lemak omega 3 dalam seafood rendah merkuri sangat membantu perkembangan otak dan sistem syaraf ada bayi dalam kandungan. Omega 3 juga bisa mengurangi risiko depresi postpartum pada ibu.

Penulis Isna Triyono
Editor Ratih Sukma Pertiwi