When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

5 Penyebab Vagina Terasa Sakit dan Pengobatannya

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 7 November 2018 | 18:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Rasa sakit di seputar organ intim bisa sangat mengganggu. Bisa jadi 5 hal ini penyebabnya.

1.Infeksi jamur 

Gejala infeksi jamur yang paling umum adalah rasa gatal dan panas di seputar vagina. “Jamur bisa mengganggu bagian luar dan dalam vagina sehingga menyebabkan bengkak dan ruam kemerah-merahan,” kata Gokhan Anil, MD, spesialis obgyn di Mayo Clinic Health System, seperti dikutip Women’s Health.

Cara paling mudah mengatasinya adalah menjaga kebersihan vagina dengan baik sehingga jamur tidak mudah tumbuh. Rajinlah mengganti pakaian dalam agar area vagina tidak lembap. Hindari membasuh vagina dengan sabun pencuci yang beraroma harum sehingga mengganggu keseimbangan pH vagina.

Gangguan ini juga bisa diatasi dengan obat-obat bebas (tanpa resep dokter), tetapi yang paling baik adalah mendatangi dokter, apalagi jika ini merupakan kejadian pertama.

Baca juga: Keputihan Saat Hamil Bisa Picu Keguguran, Cegah Dengan 4 Cara Ini

2.Penyakit kelamin 

Herpes, klamidia, dan gonore merupakan penyakit-penyakit kelamin (sexually transmitted infection/IST) yang bisa memicu rasa sakit di sekitar vagina. Rasa sakit lain mungkin muncul karena adanya peradangan akibat IST. Ini akan membuat jaringan vagina membengkak, sehingga lebih sensitif terhadap rasa sakit atau rasa tak nyaman yang muncul.

Penyakit-penyakit kelamin bisa disembuhkan dengan obat dari dokter. Cuma herpes yang tidak bisa, meski bisa dijaga supaya tidak makin menyebar. 

3.Vagina kering 

Vagina kering berhubungan dengan kurangnya hormon estrogen. Hormon ini membantu memperbaiki aliran darah ke vagina, termasuk menjaga elastisitas dan lubrikasi vagina. Dan ketika tak ada cukup estrogen yang mengaliri tubuh, rasa sakit pun muncul.

Dokter bisa saja memberikan obat-obat topikal atau menyarankan mengganti metode kontrasepsi yang dipakai untuk membuat pasien lebih nyaman. 

Baca juga: 7 Pijatan Atasi Keluhan Kesehatan

4.Vulvodynia

Vulvodynia merupakan rasa sakit kronis pada vagina yang tidak diketahui pasti penyebabnya. Biasanya vulvodynia ditandai gejala rasa terbakar, gatal, berdenyut, bengkak dan nyeri yang sangat parah. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sekitar 9% perempuan mengalami vulvodynia. 

Dokter meyakini bahwa rasa sakit itu berasal dari serabut saraf di bagian luar vagina dan vulva. Dokter biasanya akan memberikan terapi atau obat topikal seperti lidocaine yang juga dipakai pasien fibromyalgia (gangguan yang memengaruhi otak dalam memproses rasa sakit), yang juga merupakan rasa sakit kronis tanpa diketahui penyebab pastinya.

5.Endometriosis atau radang panggul

Endometriosis merupakan kondisi yang tak mudah didiagnosa. Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium (lapisan terdalam dari rahim) tumbuh di luar rahim. Bisa saja di daerah panggul, lambung, bahkan paru-paru. Kondisi inflamasi lain adalah radang panggul, yang juga memicu rasa sakit pada vagina.

Dokter harus menentukan apa penyebab sakit, lalu bisa dilakukan pengobatan dengan pain killer atau terapi hormon.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Ratih Sukma Pertiwi