What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

7 Tips Mencari Sekolah yang Tepat Untuk Anak

author
Isna Triyono
Rabu, 14 November 2018 | 12:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Demi mendapatkan sekolah yang tepat untuk anak, ini beberapa pertimbangan yang harus orang tua lakukan.

Tahun ajaran baru memang masih 6 bulan lagi. Tetapi khusus untuk sekolah swasta, biasanya pendafataran murid baru sudah dibuka menjelang akhir tahun atau sekitar November – Desember.

Nah, biasanya tahun ajaran baru, banyak orang tua yang bingung memilih sekolah untuk anaknya. Apalagi setiap orang tua pasti ingin memberikan yang tebaik bagi anaknya.
Apa saja yang harus diperhatikan orang tua sebelum mendaftarkan anak di sekolah?

Baca juga: Kata Ahli Soal Manfaat Traventing Untuk Orang Tua dan Anak

1. Jarak

Memperhitungkan jarak dari rumah ke sekolah sangat penting, terutama untuk sekolah TK dan SD. Karena masalah jarak ini bisa berpengaruh pada ketahanan fisik anak-anak dan pada akhirnya akan memengaruhi konsentrasi anak saat belajar.

Sekolah yang dekat, membuat anak memiliki waktu lebih untuk bermain dan cukup waktu untuk menyiapkan mentalnya menerima pelejaran dari guru. Selain itu, semakin jauh jarak ke sekolah, maka semakin mahal biaya antar jemput anak nantinya.

2. Karakter Anak

Ada anak yang betah mendengarkan guru menerangkan di depan kelas, tetapi ada juga anak yang lebih suka bermain di luar ruangan. Kenali karakter belajar anak dan pilih sekolah yang sesuai, misalnya sekolah alam, atau sekolah dengan durasi belajar yang tidak telalu lama untuk anak yang cepat hilang konsentrasinya.

Memilih sekolah yang sesuai dengan karakter anak, akan memberikan rasa nyaman bersekolah. Dengan begitu, risiko anak mogok sekolah menjadi lebih kecil.

3. Keamanan

Ini juga salah satu hal yang harus dipertimbangkan orang tua saat memilih sekolah anak. Gali informasi soal seberapa ketat keamanan sekolah menjaga murid-muridnya, misalnya adanya kartu jemputan dengan foto orang yang menjemput, jika penjemput tidak bsia menunjukkan kartu jemputan bagaimana sikap sekolah. Hal-hal ini tampaknya sepele namun sangat krusial bagi keamanan anak kita.

4. Perbandingan Jumlah Guru dan Murid

Idealnya, untuk SD, perbandingan guru dan murid adalah 2:16 hingga 2:24. Dengan begitu, murid bisa mendapat perhatian penuh dan guru juga bisa mengontrol kelas untuk mendapat pelajaran yang maksimal.

SHUTTERSTOCK |


5. Sistem Kurikulum

Untuk sekolah negeri, sudah pasti mengikuti kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Sementara sekolah swasta ada yang memberikan tambahan di luar kurikulum pemerintah.

Orang tua harus mempertimbangkan soal kurikulum ini agar bisa mengira apakah kurikulum tersebut terlalu berat bagi anak atau sebaliknya.

SHUTTERSTOCK |

6. Biaya Pendidikan

Perhitungkan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan orang tua setiap bulannya. Biaya pendidikan ini bukan hanya SPP, tetapi juga menyangkut biaya antar jemput, catering (jika ada), ekskul, fieldtrip, dan biaya lainnya.

Perhitungkan juga kenaikan biayanya setiap tahun dan pastinya keuangan orang tua masih bisa mencukupi. Sebagai gambaran, berikut kisaran uang pangkal masuk SD swasta di Jakarta, Depok, dan sekitarnya.

SD Islam Terpadu:

Uang pangkal: Rp20.000.000 – Rp 30.000.000
SPP: Rp1.000.000 – Rp2.000.000

SD nasional bertaraf internasional

Uang Pangkal: Rp30.000.000 – Rp50.000.000
SPP: Rp1.500.000 – Rp2.500.000

SD Kristen

Uang Pangkal Rp18.000.000 – Rp 30.000.000
SPP: Rp1.000.000 – Rp2.000.000

Baca juga: Parenting Case: Aturan Main HP di Rumah

7. Libatkan Anak

Meski orang tua merasa tahu yang terbaik bagi anaknya, namun melibatkan anak saat memilih sekolah sangatlah penting. Setiap melakukan survei ke sekolah, ajaklah anak. Ajak berkeliling sekolah, ke kelas, tempat bermain, dan berkenalan dengan guru-guru di sana.

Tanyakan pendapatnya soal sekolah tersebut dan dengarkan apa yang dikatakannya. Karena jika kesan pertama anak sudah merasa kurang sreg, itu akan menurunkan semangatnya berangkat ke sekolah.

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono