For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Cita-cita

author
Sundari Hana Respati
Kamis, 22 November 2018 | 20:00 WIB
SUNDARI HANA |

Ada yang bilang kalau sudah menikah akan sulit mencapai cita-cita. Akan habis waktu mengurus rumah dah seisinya. Padahal pesan Bapakku pada saat sungkeman di acara resepsi kemarin setelah “Bahagiakan suamimu berarti membahagiakan Bapak” adalah “Gapai cita-cita.”

Cita-cita yang mana, pikirku. Dulu, semasa TK aku punya cita-cita ingin jadi pengantin, lalu ganti jadi pemain badminton, kemudian berubah jadi penulis. Memasuki dunia perkuliahan berganti lagi jadi ahli gizi dan bekerja di rumah sakit ternama. Lulus kuliah kembali lagi ingin jadi pengantin. Setelah memasuki dunia pernikahan, ingin jadi seorang ibu. Hahaha.

Tiba-tiba teringat cerita seorang teman yang sedari dulu ingin jadi dokter. Tapi setelah menjadi dokter dan bekerja di salah satu rumah sakit terkemuka, malah kebingungan dan mulai mempertanyakan apakah benar ini yang selalu ia inginkan?

Seorang teman yang lain bercerita, menjadi pegawai negeri adalah cita-citanya. Tapi ketika ia sudah menggenggam apa yang ia inginkan, malah merasa bosan, ingin yang lain, ingin yang lebih menantang.

IG@sundarihana |

IG @sundarihana |

|

Mungkin cita-cita akan terasa beda jika kita sudah berada di dalamnya. Atau cita-cita bisa berganti karena terkikis waktu, atau tergeser peluang  lain yang lebih dulu menghampiri, atau mungkin cita-cita bisa menghilang, atau dihilangkan, direlakan karena merasa tak punya peluang atau merasa itu tujuan yang tak masuk akal, atau berhenti diperjuangkan karena selalu bertemu dengan kegagalan atau dipaksa mati karena tak ada dukungan dari lingkungan sekitar.

Ujung-ujungnya apapun yang kita inginkan, yang akan kita lakukan adalah hal-hal yang membuat kita bahagia. Ternyata semakin kita dewasa, cita-cita bukan lagi profesi, bukan lagi yang hasilnya mengisi pundi-pundi. Cita-cita menjadi lebih sederhana tapi juga lebih sulit karena takarannya hanya kita yang tahu. Menjadi orang yang bahagia.

Apapun cita-citamu dulu, cita-citamu nanti, dan apapun yang sedang kamu lakukan sekarang, semoga menjadikanmu orang yang bahagia dan membahagiakan orang-orang sekitarmu juga.

|

 

Sundari Hana Respati

IG @sundarihana

Blogger kelahiran Duri, 6 September 1992 yang menikmati kehidupan sebagai ibu rumah tangga baru. Selain aktif menulis di blog dan media sosial, lulusan S1 Gizi Kesehatan UGM ini sangat hobi nonton drama Korea.

 

Tonton juga video Tips Mengatasi Anak Cengeng berikut ini:

 

Simak juga video menarik berikut ini tentang Parenting Case: HP Anak Diberi Password, Orang Tua Harus Bagaimana?

 

 

Penulis Sundari Hana Respati
Editor Ratih Sukma Pertiwi