Tak pernah ada dampak positif dari sebuah perceraian bagi anak. Perceraian orang tua selalu menorehkan rasa sedih, marah, bingung, takut, dan berbagai dampak negatif lain pada anak. Berikut 6 hal yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga perasaan anak.
1.Jelaskan kepada anak
Jelaskan, sesuai usia dan pemahaman anak, apa itu perceraian, kenapa orang tua bercerai, dan apa yang akan terjadi setelah ayah dan bunda bercerai. Dengarkan anak jika ada yang ingin ia sampaikan berkaitan dengan perceraian orang tuanya.
2.Tetap beraktivitas seperti biasa
Usahakan tetap menjaga aktivitas keluarga seperti sediakala. Misalnya, tetap berkumpul bersama. Buatlah masa transisi yang bisa membuat anak tetap bisa merasakan suasana sebagai sebuah keluarga. Pastikan bahwa anak masih merasa disayang oleh ayah dan bundanya.
3.Jangan ingkar janji
Jika orang tua sudah berjanji untuk membuat jadwal bertemu dengan anak, tepati itu. Ini akan membangun rasa percaya anak. Sulit membangun kepercayaan dari seorang anak yang sudah terlanjur tak percaya lagi pada ayah dan bundanya.
4.Tetap terlibat dalam kegiatan sehari-hari anak
Misalnya tetap mengantar dan menjemput anak ke dan dari sekolah, atau bergantian membantu anak mengerjakan PR. Orang tua harus tetap memberi anak dukungan.
Baca juga: 5 Tips Redam Emosi di Depan Anak
5.Biarkan anak mengeluarkan emosinya
Jika anak marah atau kecewa karena perceraian orang tuanya, jangan balik memarahi atau menunjukkan kekesalan terhadap anak. Anak-anak sudah cukup menderita karena perceraian orang tuanya, jadi janganlah menambah beban mereka. Emosi dan reaksi anak wajar, kok, karena ini merupakan proses anak dalam menghadapi perceraian orang tua.
6.Minta bantuan pihak ketiga
Jika perlu, minta bantuan pihak ketiga selama masa transisi, misalnya kakek-nenek. Tapi, jika tak mampu lagi mengatasinya sendiri, tak ada salahnya meminta bantuan profesional.