Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Nyeri Paskaorgasme, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

author
Hasto Prianggoro
Selasa, 27 November 2018 | 12:01 WIB
| SHUTTERSTOCK

Orgasme semestinya menimbulkan kenikmatan. Tapi, bagaimana jika usai orgasme justru rasa sakit yang muncul?

Rasa sakit saat atau paskaorgasme ini disebut dysorgasmia. “Alih-alih merasakan kenikmatan, yang muncul justru rasa sakit atau nyeri saat atau setelah orgasme pada perempuan,” kata Christine Greves, M.D., spesialis obgyn pada Winnie Palmer Hospital for Women and Babies.

Rasa sakit seperti kram yang muncul seperti saat menstruasi ini biasanya terjadi begitu saja dan bisa berlangsung selama beberapa jam usai orgasme.

Baca juga: 7 Fakta Orgasme

“Rasa sakitnya bisa dimana saja di area vagina, bisa juga di perut bagian bawah atau di punggung bawah,” lanjut Greeves sambil menambahkan, rahim terdiri dari otot-otot yang berkontraksi pada saat orgasme. “Sama seperti otot-otot tubuh lainnya, kadang muncul rasa nyeri atau tak nyaman usai melakukan aktivitas.”

| SHUTTERSTOCK

Toh, kata Greeves, tidak menutup kemungkinan nyeri itu muncul akibat kondisi ginekologis tertentu yang memicu kram atau nyeri usai berhubungan intim. Misalnya saja radang panggul (pelvic inflemmatory disease/PID), endometriosis, kista ovarium, atau tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim.

Dysorgasmia biasanya muncul akibat gesekan saat berhubungan intim. Pada radang panggul dan endometriosis, peradangan dan nyeri bisa memburuk akibat hubungan intim.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro