There is no such thing as a perfect parent. So just be a real one.
Sue Atkins

4 Kelebihan Memakai Menstrual Cup

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 28 November 2018 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Hasil penelitian menunjukkan, seorang perempuan memakai sekitar 10 ribu produk kebersihan organ intim sepanjang hidup mereka. Tak heran jika mereka, dan juga para peneliti, mencari cara atau alat kebersihan yang paling nyaman bagi perempuan yang tengah menstruasi.

Salah satunya adalah menstrual cup (cangkir penadah haid). Menstrual cup dipakai untuk menggantikan tampon atau pembalut, gunanya untuk menampung darah haid. Yang sedikit berbeda, menstrual cup dipakai dengan cara memasukkannya ke dalam vagina.

Sebagian perempuan memilih memakai menstrual cup karena mampu bertahan lebih lama dibandingkan pembalut biasa. Menstrual cup cukup diganti atau dibersihkan 12 jam sekali, sementara pembalut biasa 3 kali lebih sering. Toh, ada juga yang mengaku kesulitan memakai dan melepas menstrual cup dibandingkan memakai pembalut biasa.

Menstrual cup sebetulnya sudah lama dikenal. Pamornya sempat kalah oleh pembalut yang dianggap lebih praktis. Namun, menstrual cup kembali menjadi pilihan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dibandingkan pembalut atau tampon. Apa saja kelebihannya?

| SHUTTERSTOCK

1.Lebih Hemat

Berbeda dengan pembalut, menstrual cup bisa dipakai ulang. Menstrual cup juga lebih awet karena berbahan karet atau silikon.

2.Lebih Aman

Prinsip kerja menstrual cup adalah menampung darah haid, bukan menyerap, sehingga lebih aman dari risiko mengalami toxic shock syndrome (TSS) atau infeksi bakteri seperti yang terjadi pada pemakaian pembalut biasa.

3.Menampung Darah Haid Lebih Banyak

Menstrual cup lebih banyak menampung darah menstruasi. Menstrual cup bisa menampung sekitar 50ml darah haid, sementara pembalut hanya mampu menampung sepertiganya.

Baca juga: Nyeri Hebat Saat Menstruasi, Ini Sebab Yang Harus Diwaspadai

4.Lebih Ramah Lingkungan

Menstrual cup lebih ramah lingkungan karena awet dan mampu bertahan lebih lama. Jadinya, kita tidak perlu sering-sering membuang sampah pembalut bekas pakai yang menyumbang terjadinya kerusakan lingkungan.

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro