I finally realized that being grateful to my body was key to giving more love to myself.
Oprah Winfrey

4 Alasan Kenapa Rugi Jika Tak Berinvestasi

author
Hasto Prianggoro
Selasa, 4 Desember 2018 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Investasi merupakan bagian penting sebuah perencanaan keuangan. Sayangnya, tak semua orang menginvestasikan uang atau hartanya. Giliran uang lenyap tanpa bekas, mereka baru menyesal kenapa tidak berinvestasi sejak dulu-dulu.

Selain itu, amburadulnya perencanaan keuangan karena tidak melakukan investasi juga bisa merusak kesahatan keuangan dalam jangka panjang.

Ada banyak instrumen investasi, contohnya properti, membeli emas, saham, reksadana, dan sebagainya. Caranya pun sekarang lebih mudah dan tak butuh modal banyak-banyak. Investasi saham, misalnya, bisa dimulai dengan modal hanya Rp100 ribu.

Jadi, sebetulnya rugi jika tak segera memulai berinvestasi. Ini 4 alasannya.

1.Kamu pasti akan pensiun, dan itu butuh dana

Masa depan juga memiliki kebutuhan. Biaya hidup, biaya kesehatan, beli baju, perawatan mobil, dan sebagainya. Tanpa persiapan keuangan, kamu bisa kesulitan menjalani masa pensiun. Investasi bisa membantu mempersiapkan dana pensiun yang dibutuhkan.

2.Tak butuh banyak modal

Banyak orang ngeles, tak punya uang buat berinvestasi. Padahal, investasi sekarang tak butuh banyak dana. Cukup dengan Rp100 ribu, misalnya, kamu sudah bisa memiliki saham atau produk reksadana, yang jumlahnya akan menjadi berkali lipat beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Siapkah Kondisi Keuangan Kita untuk Berinvestasi? Ini 3 Syaratnya

3.Uang bisa habis sia-sia

Coba lihat kembali daftar pengeluaran bulan lalu. Jika jeli, pasti ada pos pengeluaran untuk barang atau jasa yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Misalnya, karena asyik membuka toko online, tiba-tiba tertarik membeli barang yang sebelumnya tidak direncanakan atau tidak diperlukan. Bisa-bisa uang atau dana habis sebelum sempat diinvestasikan.

4.Waktu sangat berharga

Bisa jadi, kamu punya puluhan daftar alasan kenapa tidak memutuskan untuk berinvestasi, mulai dari alasan tak punya uang, malas, tidak tahu caranya, dan sebagainya. Tapi sebaliknya, banyak alasan juga bisa disebutkan kenapa investasi itu harus.

Semakin lama menunda untuk berinvestasi, semakin kecil pula peluang mendapatkan return atau imbal hasil investasi. Uang tak bisa mencari untung sendiri jika tidak diletakkan di dalam keranjang investasi.  

Jadi, tunggu apa lagi untuk berinvestasi?

 

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro