For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

5 Pertanyaan Bunda Tentang Pergaulan Anak

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 5 Desember 2018 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Orang tua seringkali bertanya-tanya, apakah anaknya mampu bergaul dengan teman-teman  sekolahnya atau teman-teman di lingkungan rumahnya. Nah, berikut ini pertanyaan-pertanyaan tentang pergaulan anak yang sering mengganggu benak orang tua.

1.Saya sering khawatir soal pergaulan anak. Apakah itu normal?

Ya, orang tua sering khawatir apakah anak mereka punya teman, apakah anak mereka gembira bermain bersama teman-temannya, apakah teman-teman anak mereka baik-baik, dan sebagainya. Ini wajar saja seiring makin mandirinya anak dan semakin ia punya banyak teman. 

2.Anak saya pulang dari sekolah tiba-tiba bilang, “Teman-teman di kelas nggak ada yang suka padaku, Ma.” Apa yang harus saya lakukan?

Memang sedih, ya, Bun, mendengar anak mengatakan hal semacam itu. Tapi ini biasa, kok, terjadi pada anak-anak seusianya. Barangkali, ia sedang mencari seseorang yang bisa diajak bicara tentang perasaannya, atau ia tengah butuh waktu untuk sendiri.

Bunda sebaiknya tunggu sampai ia siap untuk bicara. Begitu ia siap, tanyakan apa yang terjadi. Bisa saja masalah sebetunya sangat sederhana, misalnya anak tidak bisa mengikuti permainan baru yang dimainkan teman-temannya.

Baca juga: Parenting Case: 2 Tips Membantu Anak Pilih Jurusan Kuliah

3.Anak saya cuma punya sedikit teman dekat. Apakah saya perlu cemas?

Tidak perlu khawatir, Bun. Beberapa anak lebih suka memiliki sedikit teman, atau bahkan tidak punya teman dekat. Ia termasuk tipe anak yang tidak suka atau tidak butuh dikenal di lingkungannya. Ia cukup bahagia dan percaya diri melakukan semua hal sendiri atau hanya dengan sedikit teman dekat.

| SHUTTERSTOCK

4.Anak saya kelihatannya sering gonta-ganti teman main. Apakah ini normal?

Wajar, kok, Bun. Soalnya anak memang sedang mencari seseorang yang cocok dengannya. Anak usia sekolah cenderung memiliki satu atau dua teman dekat, tapi ia juga terkadang bermain dengan sekelompok teman yang lain. Dan ini bisa berubah setiap saat.

5.Bagaimana saya bisa membantu anak mencari teman baru?

Langkah pertama agar anak punya teman baru adalah mengenalkan dan mengajaknya berbicara dengan anak baru. Misalnya, ketika bertemu anak yang baru ia kenal, ajari anak bilang, “Halo, namaku Valerie. Aku punya kucing lucu, lho, di rumah. Kamu punya kucing nggak?” 

Bunda juga bisa memberi anak kesempatan untuk bermain dengan anak-anak lain, misalnya mengajaknya datang ke taman bermain pada hari libur. Atau mendorong anak untuk ikut satu atau dua kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, misalnya musik, menari, atau olahraga. 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro