We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

7 Tips Si Kecil Makan Sendiri

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 8 Desember 2018 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Si Kecil makan berantakan? Wajar, kok, Bun, soalnya dia sedang belajar untuk makan sendiri. Awalnya mereka akan menggunakan tangan, lalu pelan-pelan akan belajar menggunakan sendok, garpu, gelas, piring, dan seterusnya. Seiring pertambahan usia, otot dan fungsi koordinasi gerak mereka akan berkembang dan makan tak lagi berantakan. Berikut 7 fakta dan tips agar anak tidak makan berantakan.

1.Ingat, ya, Bun, makan sendiri merupakan bagian dari fase perkembangan anak. Butuh cukup waktu dan latihan agar anak bisa memasukkan makanan ke dalam mulutnya tanpa membuat makanan berantakan.

2.Anak menyukai pengalaman makan sendiri dan bermain dengan makanan. Sejatinya, bermain dengan makanan merupakan salah satu cara anak mengembangkan kemampuan motorik halus mereka, lo.

 

Baca juga: 6 “Hobi” Baru Tanda Perkembangan Balita

 

3.Makan dan bermain dengan makanan yang belum pernah mereka lihat atau makan membantu anak mengenal rasa baru makanan yang penting bagi perkembangan indra pengecap mereka.

4.Mengenal ukuran, warna dan tekstur makanan juga membantu anak mengenal dunia mereka. Misal, menjatuhkan makanan membuat mereka mengerti bahwa benda bisa jatuh ke bawah, melempar sesuatu membuat anak mengenal bahwa benda bisa melayang, mengupas buah membantu mereka mengenal perubahan warna dan rasa, dan sebagainya.

5.Pada awal fase belajar makan sendiri, potong-potong atau makanan sehingga anak bisa makan menggunakan tangan daripada sendok atau garpu.

| SHUTTERSTOCK

6.Makan bersama akan memberi contoh pada anak bagaimana makan yang benar dan tidak berantakan. Syaratnya, Bunda harus sabar dan memahami bahwa anak pun butuh waktu untuk belajar.

7.Beri anak pujian ketika ia bisa makan dengan rapi, meski masih sedikit berantakan. Katakan kalimat pujian dengan detail, misal, “Bunda suka Adek menghabiskan buahnya tanpa sisa.”

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro