We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

AHA dan BHA, Apa Bedanya?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Senin, 10 Desember 2018 | 08:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Coba cek pada label skincare kamu, apakah mengandung bahan AHA (alpha hydroxy acids) atau BHA (beta hydroxy acids). Jika ada, tahukah kamu beda keduanya, dan mana yang cocok di kulit kamu?

Menurut FDA, baik AHA maupun BHA merupakan metode eksfoliasi kimia yang berfungsi untuk menghilangkan sel-sel kulit mati di permukaan kulit. Sehingga dengan pemakaian rutin keduanya dapat membantu memperbaiki tekstur dan warna kulit.

Namun keduanya memiliki perbedaan:

  1. Bahan Dasar

Perbedaan dasarnya, AHA adalah larutan air dengan ukuran partikel kecil. Sedangkan BHA merupakan larutan minyak dengan ukuran partikel besar.

  1. Siapa yang Menggunakan?

AHA dan BHA bisa digunakan untuk mengatasi kondisi kulit yang berbeda. AHA berfungsi mengurangi garis-garis halus, keriput, dan kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Sedangkan BHA lebih cocok untuk wajah berminyak dan acne-prone karena partikel besar yang dimilikinya dapat tinggal di pori-pori dan membantu menyembuhkan jerawat.

Baca juga: Glycolic Acid, Rahasia Kulit Bercahaya

SHUTTERSTOCK |

  1. Bahan Populer

Jenis-jenis AHA yang paling sering ditemukan pada skincare adalah glycolic dan lactic acids. Fungsinya  untuk menghaluskan permukaan kulit dan mencerahkannya.

Sedangkan bahan populer BHA adalah salicylic acid. Ada juga skincare yang mengombinasi AHA dan BHA.

Baca juga: Bantal Keras Bikin Keriput, Cek 5 Hal Lain Yang Mempercepat Penuaan

  1. Sebelum Memakai

Semua bahan yang bersifat eksfoliatif bisa membuat kulit kering atau bahkan iritasi, termasuk AHA dan BHA. Jadi jangan melakukan eksfoliasi berlebihan. Ikuti instruksi produk yang tertera pada kemasan dan jika kulit tetap kering hentikan penggunakan.

Jangan lupa menggunakan broad-spectrum sunscreen (minimal SPF 15) karena AHA dan BHA meningkatkan sensitivitas kulit. Oleskan setiap dua jam sekali, hindari terpapar sinar matahari langsung antara jam 10.00-16.00, dan gunakan pakaian panjang atau aksesori pelindung.

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi