Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

6 Langkah Menanggapi Feedback Negatif Dari Pelanggan

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 15 Desember 2018 | 20:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Produk yang baik akan mendapat feedback atau masukan yang baik juga dari pelanggan. Feedback konsumen ini sangat penting untuk perbaikan dan pengembangan produk. Namun, bagaimana jika yang masuk kebanyakan feedback negatif? Berikut 6 tips mengelola feedback dari pelanggan.

1.Jangan buru-buru merespons

Jangan terlalu cepat merespons feedback yang masuk, apalagi yang negatif. Bisa jadi pikiran kamu sudah penuh dengan kesimpulan negatif akibat feedback tersebut. Sebaiknya tetap tenang dan pertimbangkan baik-baik respons apa yang akan kamu berikan untuk menanggapi feedback tersebut.

 

Baca juga: 5 Gaya Milenial Yang Harus Diketahui Para Pebisnis

 

2.Mulailah dengan ucapan ‘terimakasih’

Konsumen yang memberi feedback negatif memang tidak berharap ucapan terima kasih dari kamu, lo. Tapi, ucapan terima kasih bisa membuat mereka jadi respek dan mendorong untuk tetap menjadi konsumen dan memberi masukan.

3.Ingat, mereka hanya mau membantu

Ketika seseorang tidak menyukai sebuah ide, belum tentu mereka membenci semua produk yang kamu jual. Ingat, orang-orang ini berusaha membantu, apa yang mereka lakukan hanya `ingin menunjukkan sedikit kekurangan atau solusi seperti apa yang sebaiknya diambil.

| SHUTTERSTOCK

4.Cari tahu polanya

Belum tentu feedback dari pelanggan ini benar, lo. Tapi, jika ternyata lebih banyak feedback senada yang masuk, rasanya sudah saatnya kamu duduk bersama staf untuk mencari tahu apa yang sebetulnya terjadi.  

5.Diskusi langsung dengan pelanggan

Jangan segan untuk berdiskusi langsung dengan pelanggan yang memberikan feedback. Bisa melalui WA chat atau media lain. Dengarkan dan catat semua masukan.

6.Tanyakan lalu cari solusi

Cari tahu kenapa seseorang sepertinya suka atau tidak suka pada produk kamu. Setelah ditemukan alasannya, cari solusi, kira-kira apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya?

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro