Jika ditanya soal kapan waktu terbaik untuk menindik bayi perempuan, jawabannya relative beragam.
Namun di Indonesia, kebanyakan ibu memilih langsung menindik bayi enggak lama setelah terlahir atau sebelum meninggalkan rumah sakit.
Untuk kamu yang memilih langsung menindik bayi enggak lama setelah ia lahir, sebaiknya perhatikan hal berikut ini.
Baca juga: 10 Makanan yang Harus Dihindari Bayi
1. Umumnya, menindik telinga ketika bayi tidak disarankan. Alasannya sederhana, bayi belum memiliki kekebalan untuk melawan infeksi akibat menindikan. Sebaiknya, bayi ditindik saat usianya lebih besar, misalnya 6 bulan atau lebih.
2. Menindikan harus dilakukan oleh orang yang ahli dengan peralatan steril, misalnya di rumah sakit oleh dokter atau bidan.
3. Tanda lubang tindikan mengalami infeksi adalah bengkak dan timbul kemerahan di sekitarnya. Bayi mungkin akan merasa sakit dan tidak nyaman dengan respon rewel dan menangis.
4. Jika melihat tanda infeksi, sebaiknya lubang tindikan tidak terkena air dulu karena bisa memperparah dan mengeluarkan nanah.
5. Seorang dokter akan dapat mengetahui apakah gejala yang timbul infeksi atau alergi. Jika infeksi, dokter akan memberikan obat luar untuk bayi dan untuk sementara anting dilepas agar luka lubang tindaikan bisa dibersihkan.
Baca juga: Anti Ribet, Ini Tips Menyimpan Puree Untuk Bayi
6. Selama penyembuhan, lubang tindik mungkin akan menutup lagi dan perlu ditindik ulang. Kamu harus menunggu 5-6 bulan sebelum bayi ditindik lagi.
7. Biasanya oangtua akan menggerak-gerakkan anting agar lubang tindikan terbentuk sempurna. Seharusnya, biarkan anting-anting hingga luka lubang tindik mongering.
8. Sementara jika kulit bayi alergi, kamu bisa menggantinya dengan jenis bahan anting yang berbeda. Pilih yang modelnya simple untuk mengurangi anting tersangkut pada baju atau rambut.