Sinar ponsel ternyata bisa berpengaruh buruk pada kecantikan kulit wajah. Padahal rata-rata orang berinteraksi dengan ponselnya sehari 6-8 jam setiap harinya.
Biasanya di usia mendekati 30 tahun perempuan mulai sadar untuk merawat kulit wajah agar tidak mengalami tanda-tanda penuaan dini. Salah satunya dengan menggunakan skincare dengan kandungan retinol. Padahal ternyata perawatan yang menguras kantong ini bisa sia-sia hanya gara-gara ponsel.
Ponsel dan barang elektronik modern lainnya, seperti komputer dan televisi, memancarkan sinar biru atau blue light (HEV). 10 persen sinar matahari juga merupakan blue light.
Baca juga: Gangguan Kesehatan Gara-Gara Kecanduan Gadget
Paparan blue light dari matahari (alami) maupun dari barang elektronik (artifisial) tersebut bisa berefek negatif pada kulit, mata, otak dan tubuh. Bahkan dampak blue light artifisial bisa lebih buruk dari sinar ultraviolet dari matahari.
Khusus pada kulit, blue light bisa mempenetrasi hingga ke lapisan kulit terdalam, lebih dalam daripada sinar UVA dan UVB. Hal ini menyebabkan munculnya melasma, berkurangnya kelembapan kulit, jerawat, eczema, hingga muncul tanda-tanda penuaan dini.
Kabar buruknya, blue light tidak bisa diproteksi dengan sunscreen. Lalu bagaimana mengatasinya?
1.Skincare
Ada produk skincare yang mengklaim bisa memproteksi kulit dari dampak buruk blue light. Kandungannya berupa ekstrak plankton dan algae Scenedesmus rubescens yang telah teruji klinis mengandung komponen protektif terhadap blue light.
Selain itu, algae tersebut bisa melindungi kolagen, mengontrol kadar melanin yang bisa memicu hiperpigmentasi, memperkuat lapisn kulit, dan melawan radikal bebas.
2. Antioksidan
Cara lain menangkal blue light adalah dengan mengonsumsi asupan yang kaya antioksidan.
3. Pelindung
Bisa juga dengan melengkapi gadget kamu dengan blue light shield, memakai blue light blocking glasses, atau menyalakan fitur night mode.
4. Screen Time
Namun, di antara semua cara itu tentu saja yang terbaik adalah mengurangi screen time kamu sehari-harinya.