If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

6 Tips Merespons Permintaan Si Kecil

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 21 Desember 2018 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Anak pasti sering minta sesuatu atau melakukan sesuatu. Misalnya, “Bunda, aku boleh main iPad nggak?” atau “Bunda, aku boleh main sama Vale, nggak?” Kadang orang tua mengizinkan, tetapi kadang juga harus melarang. Respons orang tua sangat penting karena akan mengajarkan pada anak cara berkomunikasi yang baik.

1. Beri pujian jika anak meminta dengan sopan

Jika anak merajuk, meminta sambil berteriak, atau memaksa, katakan dengan tegas bahwa pengin dia meminta dengan cara yang sopan. Misalnya, “Sasha, bisakah kamu meminta dengan cara yang baik, tidak berteriak-teriak?” 

Jika anak meminta dengan cara yang sopan, puji anak karena sudah menunjukkan sikap yang baik. Ini akan memberi pesan ke anak bahwa Bunda selalu memberi perhatian jika ia meminta dengan cara yang baik, meskipun terkadang permintaannya ditolak.

 

Baca juga: Ini 7 Cara Membangun Empati Anak

 

2. Pertimbangkan permintaan anak

Setelah memuji anak dan memintanya bersikap sopan, pikirkan dan pertimbangkan permintaan anak. Tunjukkan bahwa Bunda mendengar dan mengetahui permintaannya. Ini akan membuat anak bisa menerima apapun jawaban yang Bunda berikan. Sekalipun permintaannya ternyata tidak dikabulkan, misalnya. Jeda sejenak akan memberi kesempatan untuk memikirkan permintaan anak, sekaligus pesan ke anak bahwa Bundanya tengah mempertimbankan permintaannya. 

3. Beri alasan kenapa tidak diizinkan

Jika Bunda memutuskan menolak atau mengatakan,” tidak boleh”, sebaiknya beri alasan kenapa tidak diperbolehkan. Misalnya, anak minta izin bermain lebih lama di taman bersama temannya, katakan, “Sudah sore, Dek, sebentar lagi sudah mau gelap. Besok lagi, ya.”

| SHUTTERSTOCK

4. Jangan ubah keputusan 

Jangan mengubah keputusan yang Sudah diambil. JIka Bunda berubah pikiran karena anak terus merengek, lain kali anak akan merengek lebih keras agar permintaanya dikabulkan. Jadi, tetap pada keputusan yang sudah diambil, ya, Bun. Jika Bunda berubah pikiran, anak akan belajar bahwa “tidak boleh” masih bisa ditawar. 

5. Tawarkan hal lain

Jika memungkinkan, tawarkan hal lain, misalnya “Bunda tidak bisa beliin kamu sepatu yang ini karena harganya sangat mahal. Kita coba lihat toko lain, ya?” 

6. Berikan feedback positif

Jika anak menurut dan tidak melanjutkan permintaannya, beri ia pujian. “Bunda senang karena kamu mengerti kenapa Bunda tidak mengizinkan kamu melakukan itu.” 

 

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro