I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

Daripada Menghukum Anak Dengan Pukulan, Lebih Baik Lakukan Ini

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 26 Desember 2018 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Anak yang sering mendapat hukuman fisik saat kecil, pukulan contohnya, ternyata lebih tidak sehat secara emosional dibandingkan anak-anak yang tidak pernah mendapat pukulan. Studi tahun 2013 yang dilakukan Elizabeth Gershoff menunjukkan bahwa anak-anak yang kerap dipukul ketika kecil lebih rentan terhadap depresi, cemas, pemakaian obat-obat terlarang, dan agresif setelah dewasa.

 

Baca juga: Tumbuh Kembang Balita, Ini 8 Hal Yang Harus Bunda Lakukan

 

Studi juga menunjukkan bahwa semakin sering seorang anak mendapat pukulan, semakin besar pula kemungkinan mereka akan memukul orang lain, termasuk teman dan saudaranya sendiri. Ini karena anak akan belajar bahwa, “Oh, memukul itu ternyata dibolehkan, buktinya Bunda melakukan itu, kok..” Anak pun akan memukul orang lain, khususya kepada mereka yang lebih lemah dan kecil. Ketika dewasa, mereka juga akan lebih mungkin menyakiti pasangannya.

Membesarkan anak berarti mengajari anak untuk mengatur diri mereka sendiri. Memukul bukan jalan keluar, malah mengajari anak untuk takut pada orang tua, bukannya menyayangi. Anak juga belajar menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. 

| SHUTTERSTOCK

Jika suatu ketika Bunda marah karena perbuatan anak, jangan buru-buru menghukum anak secara fisik. Lakukan time out. Katakan pada anak, Bunda akan menyelesaikannya nanti. Masuklah ke kamar mandi, basuh muka dan tenangkan diri. Gunakan waktu untuk menenangkan diri, bukan untuk membenarkan kemarahan.

Setelah cukup tenang, keluar dari kamar mandi dan katakan, “Bunda butuh waktu untuk menilai perbuatan kamu. Bunda akan bicarakan nanti. Sekarang Bunda mau kita selesaikan makan malam dulu.” Tegaskan bahwa Bunda menyayanginya dan kepingin si Kecil menjadi anak yang baik.

Cara ini akan lebih efektif ketimbang memukul anak tanpa alasan yang bisa diterima anak. Anak akan belajar lebih banyak tentang bagaimana bersikap baik dalam kondisi tenang tanpa teriakan dan pukulan dari orang tuanya. Bunda pun bisa-bisa terkejut melihat respons positif anak ketika tak ada pukulan yang Bunda layangkan kepadanya.

 

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro