Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

5 Tips Hadapi Pasangan Yang Kepo

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 27 Desember 2018 | 20:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Wajar jika pasangan suami istri selalu berkomunikasi untuk menanyakan keadaan di sela-sela aktivitas. Tetapi, terlalu kepo dan curiga terhadap pasangan juga tidak baik dan malah mengganggu.

Istri atau suami yang “bawel” atau gampang curiga seperti ini bisa karena berbagai alasan. Bisa jadi karena terlalu khawatir, karena cemburu, atau memang karakternya gampang curiga dan “hobi nanya.”

Apapun, sebaiknya sepakati hal-hal tentang komunikasi jauh-jauh hari agar tak mengganggu keharmonisan rumah tangga, seperti 5 tips berikut ini.

1. Kenali gaya komunikasi

Suami istri sebaiknya sudah mengetahui gaya komunikasi masing-masing, bahkan sejak sebelum menikah. Jadi, suami tak akan merasa terganggu tatkala istri hobi banget nanya “Lagi apa?” “Lagi di mana” atau “Sama siapa?”

2. Buat kesepakatan

Selain mengenali gaya komunikasi masing-masing, buatlah kesepakatan, komunikasi seperti apa yang diharapkan oleh masing-masing pihak.

Misalnya, istri berharap suami selalu memberi kabar tentang aktivitasnya di luar rumah. Atau suami meminta istri tidak terlalu sering menelepon saat ia berada di kantor dangan alasan yang bisa diterima.

 

Baca juga: 7 Posisi Tidur Dan Artinya Bagi Hubungan Kamu

 

3. Lihat tempat dan waktu

Bolehkah menghubungi suami atau istri saat di kantor? Tentu boleh, asal keduanya sudah sepakat. Terlalu sering menghubungi atau menanyakan kabar pasangan di waktu dan tempat yang tidak tepat justru akan membuat pasangan merasa terganggu juga. Misalnya saat sedang meeting dan topiknya tidak terlalu penting.

4. Segera bicarakan

Seringkali, istri merasa ada sesuatu yang dirasa mengganjal dengan aktivitas suami. Daripada bolak-balik bertanya dengan nada curiga, sebaiknya minta waktu untuk bicara secara khusus. Bicarakan dalam situasi yang nyaman dan santai sehingga keduanya bisa berpikir jernih dan lebih tenang.

5. Harus saling percaya

Kuncinya adalah saling percaya. Sepanjang istri percaya bahwa suami mampu menjaga komitmen, dan sebaliknya, masalah tidak bakal muncul. Tapi jika suami tidak jujur atau istri terlalu “curigaan”, tentu keduanya akan merasa tidak nyaman.

 

 

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro