Josette Duran, seorang ibu dari New Mexico, AS, mengaku bangga dan tersentuh oleh tindakan terpuji anak laki-lakinya, Dylan. Murid kelas 8 ini meminta sang ibu membuatkan 2 bekal makan siang di sekolah.
Awalnya, Josette Duran heran mendengar permintaan anak kesayangannya. “Ma, buatin 2 bekal, ya,” kata Duran menirukan permintaan sang anak. Tumben, pikirnya, padahal biasanya Duran hanya membawa 1 bekal makan siang.
Setelah ditanya, ternyata satu bekal makan siang bukan untuk dirinya melainkan untuk teman sebangkunya. “Bukan buat aku, Ma, ini buat teman sebangkuku. Masak tiap hari dia cuma makan jelly buah,” kata Dylan kepada ibunya.
Kejadian ini sempat berlangsung beberapa lama sampai akhirnya kepala sekolah Dylan memanggil Josette ke sekolah karena ibu teman Dylan yang dibantu makan siang itu akhirnya tahu siapa yang selalu memberi anaknya bekal makan siang.
“Si ibu itu berniat mengganti bekal makan anaknya dengan uang. Katanya, ‘Bu, terima kasih sudah memberi bekal ke anak saya. Saya baru dapat pekerjaan lagi, jadi mohon diterima uang ini sebagai pengganti bekal yang selama ini Ibu berikan ke anak saya,’” kata Josette menirukan ucapan si ibu.
Baca juga: Luar Biasa, Miss Vietnam Ini Donasikan Hadiahnya Bagi Orang Miskin
Tentu saja Josette menolak pemberian uang itu. Apalagi setelah ia tahu bahwa si ibu ternyata single mother. Beberapa staf sekolah Dylan juga sudah menggalang dana untuk menalangi harga bekal makan siang anak tersebut, tetapi Josette langsung memberikan uang tersebut ke kafetaria sekolah untuk dibelikan makan bagi murid-murid yang juga tak mampu membeli bekal.
“Tujuan Dylan dan saya memberikan bekal makan siang itu murni karena ingin membantu, kok,” kata Josette yang belakangan tahu bahwa si ibu itu kehilangan pekerjaaan sebelumnya sehingga tak mampu membeli makanan untuk bekal anaknya.
Apa yang dialami anak itu sangat menyentuh Josette karena beberapa tahun sebelumnya, ia dan Dylan juga mengalami nasib serupa. "Kami tak punya tempat tiggal dan terpaksa tinggal di mobil, saya mandikan Dylan di toilet umum. Kami juga tak mampu beli makanan waktu itu,” aku Josette.
Tindakan simpatik yang dilakukan Dylan dan Josette memberikan pelajaran berharga tentang arti kasih sayang dan kebaikan. “Aku punya teman sebangku yang baik hati, apa salahnya aku membalas kebaikannya,” kata Dylan.