Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Saat Si Kecil Bertingkah Buruk, Acuhkan

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 3 Januari 2019 | 18:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Strategi mengacuhkan anak bisa menjadi solusi ketika anak berperilaku buruk, misalnya dengan tidak menatap atau tidak mengajak anak berbicara. Contoh, ketika anak tidak membereskan mainannya, acuhkan hingga ia membereskan mainannya. Begitu ia membereskan mainannya, beri ia reward seperti, “Bunda suka kalau kamu membereskan mainan.”

Kuncinya adalah memberi anak perhatian penuh sebagai hadiah saat ia berperilaku baik dan mengacuhkan ketika berperilaku sebaliknya. Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten, Bunda bisa membantu membentuk perilaku anak, karena perhatian orang tua merupakan hadiah terbesar bagi anak. Ketika Bunda mengacuhkan anak karena perilaku buruknya, kecil kemungkinan anak akan mengulangi perilaku yang sama.

Berikut tips menerapkan strategi mengacuhkan anak:

1. Betul-betul mengacuhkan anak

Jangan tatap anak dan jangan ajak ia berbicara ketika ia berperilaku buruk. Tak perlu mengatakan, “Bunda enggak mau berbicara ke kamu,” tetapi langsung saja diamkan anak. Jika kondisi dan situasi aman bagi anak, tak ada salahnya meninggalkan anak saat ia berperilaku tidak baik.

| SHUTTERSTOCK

2. Acuh begitu anak mulai berperilaku buruk

Begitu anak berperilaku tidak baik, langsung acuhkan dia. Tetapi, segera berhenti mengacuhkan anak begitu ia menghentikan perilaku buruknya. 

Baca juga: 7 Tips Hindari Stres Hadapi Morning Routine

3. Alihkan perhatian

Kadang-kadang sulit bagi orang tua untuk mengacuhkan anak. Jika ini yang terjadi, Bunda bisa mengalihkan perhatian dengan mendengarkan musik, membereskan dapur, atau aktivitas lain. Latihan pernapasan juga bisa membantu bersikap tenang dan terkontrol.

4. Beri perhatian penuh ketika anak berperilaku baik

Acuhkan ketika anak berperilaku buruk tetapi sebaliknya, ketika anak berperilaku baik, beri perhatian penuh. Ini akan membuat anak merasa mendapat reward dari orang tua.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro