When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Hati-Hati, Keringat Berlebih Bisa Jadi Gejala Penyakit, Lo!

author
Hasto Prianggoro
Senin, 7 Januari 2019 | 14:00 WIB
|

Meski seringkali normal, keringat berlebih bisa juga merupakan gejala adanya kondisi medis tertentu.

Tubuh berkeringat merupakan respons normal terhadap panas. Keringat akan membuat suhu tubuh turun. Ketika demam, suhu tubuh naik di atas suhu normal. Panas tubuh ini kemudian dikeluarkan melalui keringat. Tetapi ada pula orang yang keringat berlebihan tanpa mengalami demam.

Keringat berlebihan bisa saja bersifat genetik atau bisa juga karena sistem saraf yang mengontrol kelenjar keringat terlalu aktif. Namun, keringat berlebihan bisa juga menandakan adanya kondisi medis tertentu, di antaranya:

1. Hipertiroid

Ini merupakan kondisi dimana terdapat terlalu banyak hormon tiroid yang beredar di dalam tubuh. Gejalanya bervariasi dan biasanya baru muncul pada fase akhir gangguan. Diperlukan beragam pemeriksaan untuk mendiagnosa dan mengobati kondisi ini.

Baca juga: Seks Baik Bagi Kesehatan, Ini Jumlah Kalori Yang Terbakar

2. Kanker

Jenis-jenis kanker yang terkadang menyebabkan keringat berlebih antara lain tumor karsinoid, leukemia, mesotelioma, kanker tulang dan kanker hati.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan keringat berlebih pada penderita kanker. Namun, kemungkinan berhubungan dengan tubuh yang sedang melakukan perlawanan terhadap sel-sel kanker.

3. Penyakit yang berhubungan dengan kadar gula darah

Yang termasuk dalam penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kadar gula darah antara lain diabetes tipe 1 an tipe 2, diabetes gestational, serta hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Biasanya, keringat berlebih berhubungan dengan kadar gula darah yang rendah.

4. Menopause

Sebagian besar perempuan yang sudah menopause akan mengalami kondisi yang disebut hot flush. Sebanyak 75% di antaranya dilaporkan juga mengalami keringat berlebih, kadang-kadang sangat parah sehingga sering harus berganti pakaian karena basah oleh keringat. Dokter menduga hot flush dan keringat berlebih ini berkaitan dengan turunnya kadar hormon estrogen.

| SHUTTERSTOCK

5. Masalah psikis

Stres dan kecemasan yang parah bisa juga menyebabkan keringat berlebih. Alasannya, stres dan kecemasan membuat suhu tubuh meningkat sehingga memicu keluarnya keringat. Banyak di antaranya yang merasa malu dengan kondisi ini sehingga justru memperparah kecemasan.

6. Konsumsi obat-obatan

Meski tidak semua orang yang minum obat mengalami keringat berlebih, beberapa jenis obat bisa memicu keringat berlebih. Di antara obat-obat tersebut antara lain obat psikiatrik, obat hipertensi, beberapa jenis antibiotik, dan suplemen tertentu. Jika kondisi ini muncul, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter dan jangan buru-buru menghentikan pengobatan.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro