I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

Jadi Istri Harus Punya Uang Sendiri?

author
Sundari Hana Respati
Rabu, 23 Januari 2019 | 20:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

“Jadi perempuan harus bisa cari uang sendiri. Para suami mana tahu harga baju dan harga skin care untuk perawatan diri.” Begitu kata tanteku yang memang seorang ibu bekerja.

Banyak yang membayangkan jadi ibu rumah tangga tinggal ongkang-ongkang kaki, menunggu kucuran dana dari suami untuk medi-pedi. Mungkin ini salah satu dampak dari kebanyakan nonton TV, atau terbuai dengan dongeng masa kecil ketika seorang perempuan kebanyakan menikah dengan seorang pangeran dan menjadikannya seorang putri.

Baca juga: Multitasking, Seni Bekerja Nyambi-Nyambi

Ada satu quote yang aku ingat sampai sekarang, “a man is not a financial plan.”

Menjadi pribadi yang mandiri dalam masalah keuangan sebelum dan sesudah menikah adalah hal yang perlu dimiliki seorang perempuan.

Berpenghasilan sendiri ketika sudah menjadi seorang istri bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Harga baju dan jumlah rupiah untuk perawatan diri juga bukan alasan karena itu semua masih bisa disesuaikan asal tidak termakan gengsi.

Ketika kita punya tabungan sendiri, kita bisa membantu suami berjaga-jaga dari hal yang tak terduga, selain itu bisa berbagi lebih banyak lagi, bisa membantu orang lebih banyak lagi.

Baca juga: Mau Memulai Bisnis? 3 Hal Ini Wajib Dimiliki

SHUTTERSTOCK |

Tenang saja, berkarya tetap bisa meski dari dalam rumah saja. Jangan khawatir, menjadi ibu bekerja pun bukan berarti tidak berperan sebagai istri dan ibu seutuhnya.

Baca juga: Bisnis Dari Rumah? Begini Triknya Biar Sukses

Jadi ibu rumah tangga ataupun ibu bekerja, sama hebatnya. Karena kunci dari keuangan keluarga bukan hanya tentang pundi-pundi uangnya, tapi pada pengelolaannya. Dua-duanya bekerja, tapi amburadul perencanaan keuangannya sama saja sia-sia.

 

 

Sundari Hana Respati

IG @sundarihana

Blogger kelahiran Duri, 6 September 1992 yang menikmati kehidupan sebagai ibu rumah tangga baru. Selain aktif menulis di blog dan media sosial, lulusan S1 Gizi Kesehatan UGM ini sangat hobi nonton drama Korea.

Penulis Sundari Hana Respati
Editor Ratih Sukma Pertiwi