Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Tahap Perkembangan Bayi 4-6 Bulan

author
Isna Triyono
Rabu, 16 Januari 2019 | 10:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Bayi berusia 4-6 bulan banyak menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Di usia ini, bayi sudah tidak dianggap sebagai newborn lagi. Banyak perkembangan yang ia tunjukkan dan sepertinya bayi sudah enggak sabar mengeksplor lingkungan dan orang-orang yang di sekitarnya.

Baca juga: Tahap Perkembangan Bayi 0-3 Bulan

1. Perkembangan Motorik
- Mulai menggunakan tangan untuk menopang diri sambil duduk
- Berguling ke depan dan ke belakang
- Bisa meraih mainan terdekat saat tengkurap
- Sambil berbaring, meraih kedua kaki dengan kedua tangan
- Sambil berbaring bisa memindahan mainan dari tangan satu ke tangan lainnya.

Stimulasi Permainan
- Lebih lama dan sering meletakkan bayi dalam posisi tengkurap
- Dalam posisi tengkurap, letakkan mainan di sekitarnya agar bayi terangsang untuk bergerak meraihnya
- Latih bayi untuk berguling berulang-ulang di matras

SHUTTERSTOCK |

2. Perkembangan Sensorik
- Menggunakan kedua tangan untuk mengeksplorasi mainan
- Mampu membawa tangan dan benda ke mulut
- Umumnya menunjukkan sikap anteng saat tidak lapar atau lelah

Stimulasi Permainan
- Latih bayi untuk merasakan tekstur berbeda menggunakan tangan, misalnya menyodorkan kain wol, beludru, atau kordurai.
- Mengangkat bayi perlahan ke atas dan bawah untuk mengembangkan keseimbangan mereka
- Berikan mainan dengan tekstur dan pola berbeda

Baca juga: Ternyata Enggak Cuma Nangis dan Tidur, Ini Perkembangan Bayi di Bulan Pertama

3. Perkembangan Komunikasi
- Menikmati interaksi yang menyenangkan dengan orang lain
- Bersuara dalam menanggapi interaksi dengan orang lain
- Melakukan kontak lama dengan durasi lebih lama, selama interaksi dengan orang lain

SHUTTERSTOCK |

Stimulasi Permainan
- Bermain cilukba
- Mmberikan ekspresi beragam ketika ‘berbicara’ dengan bayi
- Latih komunikasi dua arah, misalnya ketika bayi berdesis atau mengoceh, pastinya untuk meresponnya bergantian seperti sebuah percakapan
- Bacakan cerita atau ceritakan sebuah gambar, meski tidak sesuai dengan teks

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono