Kesulitan belajar biasanya berkaitan dengan beberapa mata pelajaran seperti membaca, mengeja, menulis, dan matematika. Belum diketahui secara pasti penyebab anak kesulitan belajar. Tetapi, para ahli mengatakan bahwa ada bagian dari otak anak yang kesulitan menerima informasi di pelajaran-pelajaran tadi.
Tanda-tanda seorang anak mengalami kesulitan belajar antara lain tidak suka membaca, susah mengeja kata-kata, susah membedakan bunyi dan tulisan dari kata-kata, susah menuangkan ide ke dalam tulisan, tulisan tangan sangat jelek, dan tidak antusias mengerjakan pekerjaan rumah.
Kesulitan belajar bisa membuat anak memiliki rasa percaya diri yang rendah dan beresiko drop out dari sekolah. Kerjasama dengan pihak sekolah sangat diperlukan untuk melihat proses dan kemajuan belajar anak. Keterampilan sosial anak di sekolah juga bisa dieksplor, misalnya apakah anak terlihat tidak percaya diri atau enggan berkumpul dengan teman-temannya.
Apa yang harus dilakukan orangtua?
1. Yakinkan bahwa anak tidak bodoh
Anak yang mengalami kesulitan belajar sulit memahami mata pelajaran tertentu seperti membaca atau matematika. Akibatnya, anak merasa bahwa dirinya “bodoh.” Nah, orangtua sebaiknya menyampaikan ke anak bahwa ia kesulitan belajar tetapi bukan berarti dia tidak pintar.
2. Tunjukkan hal-hal positif
Tekankan pada anak hal-hal positif yang ia miliki. MIsalnya, anak ternyata jago di bidang olahraga atau suaranya sangat merdu. Ceritakan juga kisah-kisah orang sukses yang juga memiliki masalah belajar.
3. Jadilah model
Orangtua bisa menjadi model bagi anak bagaimana bersikap positif, asertif dan termotivasi. Misalnya, masakan Bunda kurang enak, katakan, “Nggak apa-apa kurang enak. Besok Bunda coba bikin lagi.”
4. Beri pujian
Selalu beri pujian untuk hal-hal yang dilakukan dan dicapai anak. Beri anak dorongan untuk mencari hal-hal positif yang sudah ia lakukan dan katakan bahwa kesulitan belajar yang ia alami hanyalah bagian kecil dari siapa dirinya.
Baca juga: Ini 6 Bahaya Kekerasan Verbal Terhadap Anak
5. Pahami cara belajar
Orangtua bisa membantu anak memahami pelajaran yang sulit ia terima dengan jalan mengenali cara atau metode belajar yang cocok baginya. Misalnya, perintah tertulis atau diagram lebih membantunya memahami soal ulangan.
6. Anak merasa diperhatikan
Jangan overprotektif. Luangkan waktu bersama anak, dengarkan apa yang ia utarakan dan bersenang-senanglah bersama anak. Ini akan membuat anak merasa diperhatikan dan sosok penting bagi orangtuanya.
7. Melakukan hal-hal baru
Dorong anak untuk melakukan hal-hal baru, sehingga anak yakin bahwa ia bisa, kok, melakukan hal-hal sulit lainnya.