Meski serum vitamin C sangat bermanfaat bagi kulit, jika cara memakainya tidak tepat tentu tidak memberikan hasil maksimal. Perhatikan, yuk, 5 cara berikut ini.
1.Sebelum Moisturizer
“Dalam urutan skincare kamu, sebaiknya serum vitamin C digunakan sebelum moisturizer untuk hasil terbaik,” ujar Annie Tevelin, beauty expert dan founder SkinOwl, dilansir dari HuffPost. “Biarkan hingga serum vitamin C mengering, kira-kira selama semenit, baru oleskan moisturizer ber-SPF.”
2.Pagi atau Malam?
Kamu bisa memilih memakai serum vitamin C pada pagi atau malam hari. Di pagi hari bisa sebagai lapisan tambahan pelindung kulit dari radikal bebas. Di malam hari, saatnya kulit memperbaiki kerusakan. Sama-sama baik, kan?
3.Dosis Bertahap
Pakar skincare menyarankan pada awal pemakaian jangan menggunakan serum vitamin C setiap hari agar kulit bisa menyesuaikan.
“Awalnya bisa dua hari sekali di pagi hari, 3-4 tetes untuk seluruh wajah,” saran dermatologis Melanie Palm. Setelah 1-2 bulan, tingkatkan dosis menjadi setiap hari atau bahkan sehari dua kali.
Baca juga: 7 Mitos Kulit Keriput yang Kamu Wajib Tahu Kebenarannya
4.Perhatikan Warnanya
Vitamin C murni bersifat tidak stabil, artinya serum vitamin C lama kelamaan bisa berubah warna karena proses oksidasi.
“Pertama dibeli serum vitamin C biasanya berwarna kekuningan atau hampir bening. Lama kelamaan akan menggelap menjadi kuning, lalu oranye atau cokelat, bahkan kehitaman,” ujar Melissa Lekus dari Melissa Lekus Skincare Consulting. “Jika serum berubah warna menjadi kecokelatan, jangan dipakai.”
Biasanya produk serum vitamin C dengan formula yang lebih stabil harganya lebih mahal. Untuk mendapatkan formula yang stabil, kamu bisa mencari produk serum vitamin C dengan tambahan vitamin E dan ferulic acid.
Baca juga: Sebelum dan Sesudah Facial, Ini Aturannya
5.Jenis Vitamin C
Ternyata jenis vitamin C yang terkandung dalam produk sangat beragam. Kamu bisa cek konsentrasi dan jenisnya pada list kandungan bahan pada label.
“L-ascorbic acid atau tetrahexyldecyl ascorbate adalah jenis yang paling aktif,” terang Erum Ilyas dari Montgomery Dermatology. “Pastikan juga konsentrasi vitamin C-nya antara 10-20 persen. Jika tidak, vitamin C bisa sangat tidak stabil dan tidak berefek pada kulit.”