Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

5 Trik Hadapi Pertanyaan Bertubi-Tubi Anak

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 30 Januari 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Rasa ingin tahu anak usia batita kadang membuat orang tua tercengang-cengang tapi juga pusing mencari jawabannya. Tak sedikit pertanyaan-pertanyaan ‘aneh’ bertubi-tubi keluar dari mulut mungilnya. Satu ‘kenapa’ bisa diikuti ‘kenapa’ lainnya, tanpa memberi waktu orang tua untuk bernapas. Bagaimana menyiasatinya?

 

1. Jawab dengan bertanya balik ‘kenapa’

Misalnya anak bertanya, “Kenapa, sih, bintang adanya di langit?” Jawab dengan, “Hmm, kenapa kamu berpikir ada bintang di langit?” Jawaban si Kecil terkadang mengejutkan dan kreatif. Tetapi yang lebih penting, anak akan terdorong untuk memikirkan sendiri dan berani memberi jawaban. Ini akan sangat baik bagi rasa percaya diri dan kemampuan memecahkan masalah.

Baca juga:  5 Langkah Menjadi Pendengar Yang Baik Bagi Anak

2. Minta orang lain menjawab

Jika ada orang lain di ruangan, misalnya sang ayah, lanjutkan pertanyaan kepadanya. Apalagi jika Bunda belum menemukan jawaban atas pertanyaan ‘kenapa?’ dari anak. Misalnya, “Jawaban Bunda adalah ‘Kenapa kamu tidak tanya Ayah?’” Cara ini bisa berjalan asalkan Ayah tidak kembali membalikkan pertanyaan kepada Bunda dengan, “Kenapa kamu tidak coba bertanya lagi ke Bunda?” Jika ini terjadi, anak bisa bingung. Lakukan trik ini sesekali dan dengan kesepakatan kedua orang tua.

3. Beri jawaban yang lengkap

Selain jawaban simpel, pertanyaan ‘Kenapa?’ dari anak bisa menjadi kesempatan bagi orang tua untuk menjelaskan sesuatu secara lengkap. Misalnya anak bertanya, “Bunda, kenapa stroberi warnanya merah?” Bunda bisa jelaskan juga rasa stroberi, cara tumbuh, dan lain-lainnya. Jadikan pertanyaan sebagai awal untuk memulai pembicaraan yang produktif dengan anak.

| SHUTTERSTOCK

4. Cari jawaban bersama

Anak-anak biasanya menganggap bahwa orang tua pasti tahu segala hal, padahal faktanya orang tua bukanlah Superman yang tahu segalanya. Misalnya jika anak bertanya tentang sesuatu yang Bunda tidak ketahui, katakan, “Pertanyaan kamu bagus banget, tetapi Bunda juga belum pernah dengar itu. Yuk, kita cari jawabannya di Google..” Ini akan mengenalkan anak pada proses mencari informasi yang akan membangun kemandirian sekaligus rasa ingin tahu yang lebih besar. Lain kali, anak akan bersemangat mencar jawaban sendiri melalui Google atau Ensiklopedia misalnya.

5. Jadikan permainan

Jadikan pertanyaan anak sebagai bagian dari permainan, kuis misalnya. Anak bertanya, lalu Bunda yang menjawab. Lakukan bergantian, Bunda bertanya anak menjawab. Hitung siapa yang lebih banyak menjawab dengan benar lalu beri hadiah, misalnya segelas jus jeruk atau biskuit.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro