We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

5 Kunci Membesarkan Si Batita

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 2 Februari 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Masa bayi dan batita merupakan masa emas tumbuh kembang seorang anak. Orangtua harus mampu dantahu apa saja yang harus dilakukan untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak. Berikut 5 trik di antaranya.

 

1. Sediakan Waktu Khusus

Sisihkan waktu untuk masing-masing anak. Tak perlu lama-lama, setengah jam hingga sejam sudah cukup. Boleh juga menamakan waktu-waktu spesial tersebut dengan nama anak, seperti “Waktunya Dina”, “Waktunya Rio”, dan sebagainya, supaya anak tahu bahwa waktu-waktu tersebut adalah milik mereka dan orangtua. Fokuskan hanya pada anak. Jika anak punya masalah, carikan solusi.

 

Baca juga: Anak Minum Air Saat Mandi, Lakukan 5 Hal Ini

 

2. Kontrol Emosi Lebih Dulu

Apa pun masalah yang dihadapi anak, entah itu nilai jelek di sekolah, tidak disiplin, dan sebagainya, orangtua harus menenangkan diri lebih dulu. Terkadang, orangtua menganggap masalah yang dihadapi anak sebagai sesuatu yang penting banget dan darurat, padahal bisa jadi tidak terlalu penting bagi anak.

3. Tak Perlu Teriakan

Tak usah berteriak agar anak mau menurut atau melakukan yang diperintahkan orangtua. Jika sudah waktunya tidur dan anak masih terlihat asyik dengan mainannya, datangi, rendahkan tubuh hingga setinggi anak, lalu perhatikan apa yang sedang ia lakukan. Katakan dengan pelan bahwa sudah saatnya ia tidur. Minta ia membereskan mainannya lalu antar ke kamar tidurnya.

| SHUTTERSTOCK

4. Jangan Stop Pembicaraan

Jika anak berkata, “Aku nggak suka Matematika, aku nggak mau sekolah..,” sebaiknya orangtua tidak menutup dengan, “Kamu harus sekolah, Nak. Harus..” Emosi anak yang meninggi menandakan ia tengah menghadapi masalah. Sebaiknya katakan, “Kamu nggak suka Matemaika? Boleh Bunda tahu sebabnya?” Ini akan membuat anak merasa aman dan mau menceritakan kenapa ia tak suka pelajaran Matematika. Bisa jadi penyebanya hanya karena posisi duduk di kelas yang tak nyaman, teman sebangku yang selalu mengganggu, dan sebagainya.

5. Biarkan Menangis

Salah satu tugas orangtua adalah membantu anak mengelola emosinya. Terkadang, kita butuh air mata untuk mengungkapkan emosi , kan? Jadi, jika anak menangis, jangan selalu mencoba untuk menghentikan tangisannya. Ajarkan pada anak bahwa emosi-emosi seperti menangis, sakit hati dan marah, itu biasa dan tak perlu ada yang ditakutkan. Orangtua harus bisa meyakinkan anak bahwa ia aman untuk mengekspresikan emosi atau perasaan-perasaannya.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro