Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Anak Hobi Bergunjing, Lakukan 4 Langkah Ini

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 2 Februari 2019 | 18:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Bunda pasti pernah melihat dan mendengar anak-anak usia SD asyik ngomongin temannya, kan? Ya, rumor tak jelas, sesuatu yang sifatnya rahasia, atau komentar yang membuat malu orang lain mulai bermunculan sejak anak duduk di kelas 3 atau 4 SD. Anak-anak ini menggunakan gosip untuk bereksperimen, sejauh mana mereka berhasil memengaruhi teman-temannya. Anak-anak juga menyebar gosip agar bisa lebih dikenal di lingkungan teman-temannya. Bagaimana menghindarkan anak dari bergosip atau bergunjing?

 

1. Sebagian besar anak suka ngomongin orang lain 

Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk mencari tahu apa yang dilakukan anak-anak saat mereka diberi waktu 15 menit untuk melakukan apa saja. Hasilnya, mereka bergunjing atau membicarakan 24 nama, baik teman maupun orang lain! Memang, sebagian besar bahan gunjingan mereka bukanlah hal-hal negatif atau olok-olok. Hanya ada sekitar 15% gujingan yang negatif. Meski begitu, orangtua sebaiknya memberi tahu anak bahwa gunjingan semacam ini bisa menyakiti temannya atau orang yang jadi obyek. Katakan, “Bagaimana jika kamu yang jadi bahan omongan teman-teman kamu?”

Baca juga:  5 Tips Agar Anak Siap Hadapi Kegagalan

2. Topik yang sebaiknya tak diomongin

Anak bisa saja menganggap bahwa jika yang mereka katakan adalah benar, berarti bukan gosip. Omongan tentang murid yang gagal ulangan, Si A yang telat masuk sekolah, dan sebagainya, bagi mereka bukanlah gosip. Orangtua harus mengajarkan ke anak bahwa ada topik-topik yang sebaiknya tidak dibagikan di depan umum, seperti perceraian, teman tak naik kelas, momen memalukan, dan sebagainya.

3. Tukang gosip ternyata lebih populer

Anak yang suka bergosip ternyata justru lebih populer di kalangan teman-temannya. Coba ingat-ingat, teman SD atau teman SMP kamu yang duu hobi banget ngomongin iorang lain, pasti dia selalu dikelilingi teman-temannya, bukan? Jadi, anjuran seperti, “Tidak baik, lo, ngomongin temen sendiri,” rasanya tak bakal manjur untuk mencegah anak bergosip. Lebih baik katakan, “Kalau kamu suka ngomongin orang, nanti kamu juga bakal diomongin orang, lo.”

4. Jangan ikut menyebarkan

Bisa jadi anak bukan orang yang pertama menyebarkan gosip. Dan biasanya, kabar yang tak jelas, bombastis, atau menyangkut orang di lingkungan terdekat, akan lebih cepat tersebar. Katakan pada anak bahwa kabar sudah beredar luas dan tidak benar, jadi jangan ikut-ikutan menyebarkannya. Katakan, “Lain kali kalau temanmu menyampaikan berita tak jelas, tidak usah ikut-ikutan menyebarkannya ke teman lainnya karena bisa jadi ada orang atau teman yang jadi korban.”

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro