We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Perempuan Ini Tak Menyangka Bayi Yang Ia Adopsi Ternyata Kakak Beradik

author
Hasto Prianggoro
Minggu, 3 Februari 2019 | 12:00 WIB
| Ashley Creative Co

Katie Page tak menyangka, bayi laki-laki dan bayi perempuan yang ia adopsi ternyata saudara kandung. Ia kini berencana mengadopsi adik kedua anak tersebut.

 

Ketika pernikahannya kandas, Katie Page tahu ia harus melakukan sesuatu yang berbeda dalam hidupnya. Namun, ia belum tahu apa yang akan ia lakukan. Ia lalu berhenti bekerja, membeli rumah baru, dan merenovasinya sehingga menjadi rumah impian.

Tapi, masih ada yang ia rasa kurang. Beberapa minggu setelah tinggal di rumah barunya, perempuan 30-an tahun ini menerima email dari gereja di lingkungan rumahnya. Isi email adalah undangan untuk menghadiri pertemuan tentang tawaran mengadopsi anak. Perhatian Katie pun langsung fokus pada tawaran tersebut.

Katie, yang tinggal di Colorado, memutuskan hadir di pertemuan tersebut. “Setelah pertemuan itu, perasaanku campur aduk antara takut, bersemangat, sekaligus bahagia. Aku tak bisa membuang pikiran soal adopsi itu,” kata Katie seperti dilansir mirror.co.uk.

| Katie dan Grayson | Erica Zane Photography
Setelah menimbang masak-masak, Katie akhirnya memutuskan mengajukan permohonan untuk mengadopsi bayi tersebut di tahun 2015. Setelah semua syarat ia penuhi dan masa perkenalan dengan anak adopsi itu ia jalani, Katie pun diizinkan merawat si bayi hingga berusia setahun.

Bayi laki-laki yang ia adopsi baru berusia 4 hari. Orangtua bayi itu tak diketahui pasti identitas dan keberadaannya. Sang ibu yang seorang pecandu obat-obatan terlarang meninggalkan si jabang bayi di rumah sakit.

Oleh Katie, bayi itu diberi nama Grayson. Selama 11 bulan berikutnya, Katie merawat Grayson seperti merawat anak kandung sendiri, sementara pihak Panti Sosial berupaya mencari keberadaan si ibu. Setelah 11 bulan upaya pencarian gagal, Katie secara resmi berhak mengadopsi bayi tersebut.

| Katie dan Hannah | Ashley Creative Co
Tapi, tak sampai 2 minggu kemudian, Katie menerima telepon dari petugas Panti Sosial yang memintanya agar mau mengadopsi lagi seorang bayi perempuan berusia 4 hari. Bayi itu juga terpapar obat-obatan terlarang yang dikonsumsi sang ibu dan ditinggalkan di rumah sakit yang sama dengan Grayson.

“Ada yang beda ketika saya lihat bayi ini. Setelah saya bawa ke rumah, saya lihat ia memakai gelang bertulliskan nama sang ibu yang sama dengan nama ibu Grayson,” kata Katie yang kemudian memeriksa surat-surat kelahiran si bayi dan menemukan tempat dan tanggal lahir si ibu ternyata sama dengan ibu Grayson. Katie curiga kedua bayi tersebut beribukan perempuan yang sama.

Ketika Katie akhirnya bisa dipertemukan dengan ibu dari bayi perempuan tersebut, perempuan itu mengaku punya satu anak lagi, laki-laki, tapi tak tinggal dengannya. Saat ditanya ciri-ciri anak tersebut, perempuan iu memberi gambaran yang persis dengan ciri-ciri Grayson. Minggu berikutnya, tanda tanya itu akhirnya terjawab dan terkonfirmasi bahwa Grayson dan bayi perempuan itu merupakan saudara kandung.

| Tangis bahagia Katie dan 2 anak adopsinya | Ashley Creative Co

Katie menangis bahagia di kantor barunya mendengar kabar itu. “Aku tak percaya mereka saudara kandung,” kata Katie yang kemudian mengadopsi bayi perempuan yang ia beri nama Hannah.

Saat Hannah berusia 13 bulan, sang ibu melahirkan anak ketiganya, seorang bayi laki-laki. Bayi itu rencananya juga akan diadopsi Katie namun harus menunggu hingga berusia satu tahun. Selama menunggu, bayi itu diperbolehkan dirawat Katie. “Aku akan mengadopsinya tahun depan biar keluargaku sempurna,” ujar Katie bahagia.

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro