What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Ini Cara Mudah Melatih Kemampuan Sosial Bayi

author
Isna Triyono
Selasa, 5 Februari 2019 | 10:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Kapan bayi mulai belajar bersosialisasi?

Biasanya bayi sudah menunjukkan perkembangan kemampuan sosial pada usia 9-12 bulan.

Beberapa bayi membutuhkan waktu dan latihan lebih lama untuk bisa menerima dan berdekatan dengan orang lain. Tapi beberapa bayi juga bisa langsung hangat
menerima kehadiran orang lain.

Namun, yang harus diyakini bahwa setiap bayi sudah punya kecerdasan sosial. Dan berikut ini beberapa cara untuk melatih kemampuan bayi bersosialisasi.

Baca juga: 4 Mitos Kulit Bayi yang Harus Diketahui

1. Berada di Tengah Keluarga

Biasakan bayi untuk berada di tengah keluarga yang ramai, misalnya saudara kandung, kakek, nenek, atau om dan tante. Dengan begitu, bayi terbiasa berada di keramaian dan percaya diri.

2. Play Date

Mengajak bayi bermain bersama bayi seusianya juga bisa melatih kemampuan bersosialnya. Biarkan bayi berdekatan dengan bayi lainnya agar ia terbiasa dengan kehadiran bayi lain.

3. Lingkungan Baru

Berada di lingkungan baru, misalnya day care atau sekolah bayi dapat membantu bayi belajar bersosialisasi. Bayi juga belajar mempercayai orang dewasa lain, selain kedua orangtuanya.

Baca juga: Mengapa Menangis Untuk Bayi itu Penting?

SHUTTERSTOCK |


4. Permainan yang Membutuhkan Dua Orang Atau Lebih

Beri atau ajak bayi bermain yang membutuhkan dua orang atau lebih untuk berinteraksi. Misalnya bermain cilukba atau melempar bola. Dengan begitu, bayi merasa memerlukan orang lain untuk bermain dan bersenang-senang.

5. Jangan Beri Cap Pemalu

Menjadi pemalu bagi bayi atau balita adalah hal yang normal karena kemampuan sosial mereka belum matang. Tetapi jangan beri label pemalu atau mendiskusikan soal itu di depan bayi. Lebih baik beri penjelasan bahwa bayi kamu membutuhkan waktu adaptasi agak lama untuk orang dan situasi baru.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono