Semakin banyak kata atau kalimat yang didengar anak, perbendaharaan kosa katanya pun kan makin bertambah. Ia akan belajar, menyerap dan mengucapkannya kemudian. Orangtua menjadi faktor penting untuk meningkatkan kosa kata anak. Agar anak makin ‘lincah’ berbicara, orangtua bisa melakukan hal-hal berikut ini.
1. Katakan secara jelas
Ketika berbicara dengan anak, katakan dengan jelas dan spesifik. Misal, gunakan kalimat, “Main ke taman yuk, kita lihat bunga dan awan di langit yang biru,” daripada, “Main ke taman, yuk.” Gunakan sebanyak mungkin kata.
2. Minta informasi lebih
Minta anak untuk juga menggunakan detail ketika berbicara. Misal, anak minta diambilkan bonekanya. Minta anak untuk mengatakan dengan setail, “Boneka yang rambutnya hitam? Boneka yang kai baju biru?” Meskipun benda yang diminta tak jauh, dorong anak untuk mengatakannya dengan jelas dan detail sehingga kosa kata yang ia gunakan pun akan bertambah.
3. Baca buku
Bacakan anak cerita atau buku dengan suara keras. Dengan cara ini, anak tak hanya mengikuti jalan cerita, tetapi juga bertambah kosa katanya. Jika kelihatannya ada kosa kata di dalam cerita yang tidak dipahami anak, jelaskan. Selama membacakan cerita, jawab semua pertanyaan yang dilontarkan anak.
Bunda adalah guru pertama dan terbaik bagi anak. Bantu mereka menambah kosa katanya dengan mengajaknya ngobrol. Tentang apa saja, yang penting anak akan mendapat kosa kata baru.
5. Mengenali nama jalan
Kemana pun pergi, anak bisa melihat banyak kata atau kalimat, entah di papan iklan, nama jalan, nama bangunan, dan sebagainya. Jak anak jalan-jalan dan jelaskan apa yang diihat selama perjalanan.
Baca juga: 5 Trik Hadapi Pertanyaan Bertubi-Tubi Anak
6. Tanyakan apa saja ke anak
Dunia anak adalah dunia bertanya. Sesekali, giliran Bunda yang kepo. Tanyakan ke anak apa saja, yang penting anak berpikir dan berbicara.
7. Permainan kata
Ada berbagai mainan kata-kata yang bisa membantu anak memperkaya kosa katanya, termasuk bagaimana pelafalannya, artinya, cara membaca, dan sebagainya. Bunda juga bisa menciptakan sendiri permainan kata-kata, misalnya tebak-tebakan seperti, “Buah apa yang huruf awalnya A?,” dan sebagainya.