We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

5 Perilaku Buruk Si Kecil Yang Mengganggu

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 8 Februari 2019 | 10:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Anak-anak itu lucu dan menggemaskan, bahkan ketika mereka nakal. Sedikit tantrum, suka mendebat, atau berteriak-teriak sesekali adalah hal yang normal. Tapi jika itu selalu terjadi, tentu bukan hal yang bagus. Semakin besar usia anak, perilaku-perilaku yang kerap dianggap sebagai ‘kenakalan’ itu akan hilang, tergantung lingkungan dan pola asuh orangtua. Berikut beberapa perilaku mengganggu yang kerap ditunjukkan anak-anak. Bagaimana mengatasinya?

 

1. Suka Menyela Obrolan

Batita cenderung tidak bisa mengontrol keinginan berbicara atau rasa ingn tahu. Ada anak-anak yang tak henti menyela orang-orang di sekelilingnya dengan cerita maupun pertanyaan.

Biarkan anak menyelesaikan cerita atau pertanyaaannya. Setelah mereka selesai, jelaskan bahwa Bunda tidak pernah menyela pembicaraannya dan baru berbicara setelah ia selesai berbicara. Jika anak menyela, Katakan, “Biarkan Bunda selesai berbicara dulu, ya..,” atau “Bunda belum selesai bicara, lo..”

Baca juga:  7 Tips Perkaya Kosa Kata Anak

2. Suka Berteriak-Teriak

Batita belum bisa mengekspresikan emosi atau apa yang ada di diri mereka dengan kata-kata. Mereka cenderung menunjukkan begitu saja emosi mereka, misalnya marah atau frustrasi, dengan cara lain, termasuk berteriak.

Sebaiknya jangan berteriak balik ke mereka, karena ini justru akan menjadi pembenaran bahwa berteriak-teriak itu nggak apa-apa. Ajarkan anak untuk berbicara pelan, bisa dengan permainan. Misalnya, Bunda bisa memulai dengan permainan, “Siapa yang teriakannya paling kencang?” Setelah itu, “Siapa yang bicaranya paling pelan atau berbisik.”

Kenali juga apa yang sedang dialami anak, lalu bicaralah. Meski anak belum bisa dengan jelas bercerita, Bunda bisa menenangkannya dengan kalimat-kalimat lembut.

3. Suka Berlarian

Apakah si Kecil suka berlarian kesana-kemari saat marah? Ini bisa sangat berbahaya bagi anak, apalagi jika mereka berlarian di jalan atau keramaian. Awasi anak, khususnya saat berada di keramaian. Pegang terus tangannya ketika mereka mencoba berlari. Beri tahu anak dimana ia boleh barlarian dan dimana yang dilarang. Misalnya, ia boleh berlarian di taman, tetapi di jalanan tidak boleh.

|
4. Suka Menarik-Narik Rambut

Batita biasanya akan berteriak, menendang atau menark-narik rambut untuk melampiaskan kemarahan atau frustrasinya. Satu-satunya cara untuk menghentikan kebiasaan itu adalah memberi tau bahwa cara itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Bunda sebaiknya segera menghentikan anak ketika menarik-narik rambutnya atau rambut orang lain. Katakan bahwa ia tidak boleh menarik-narik rambutnya atau rambut orang lain  karena itu kebiasaan yang tidak baik.

Ketika anak menarik rambut teman atau orang lain, jangan menarik rambut anak untuk menunjukkan bahwa ditarik rambutnya itu sakit. Mereka bisa-bisa malah menganggapnya sebagai permainan dan akan mengulanginya lagi.

5. Suka Melempar-Lempar Benda

Anak-anak usia 18 bulan hingga 3 tahun sering sekali melempar barang untuk menunjukkan rasa kesal atau frustrasi mereka. Mereka akan melempar makanan, mainan, atau apa saja yang bisa diraih. Tunjukkan ke anak benda apa saja yang bisa mereka lempar, misalnya bola. Minta ia melakukannya di halaman rumah atau lapangan sehingga tidak mengenai orang atau benda lain.

Jika anak melempar benda karena marah, diamkan saja. Jika anak tetap melempar, segera hentikan. Katakan bahwa tindakanya itu tidak baik dan bisa melukai orang.

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro