What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Nasihat Ibuk

author
Sundari Hana Respati
Minggu, 10 Februari 2019 | 20:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Memulai hidup baru sebagai seorang istri kadang membingungkan. Apalagi kalau pengantin baru yang ditinggal suami bekerja dari pagi hingga petang.

Banyak yang menanyakan apa saja kegiatanku semenjak menjadi seorang istri dan ikut suami merantau ke daerah yang lumayan jauh dari kota. Beberapa menanyakan saran untuk mengusir rasa bosan. Pasti yang lain juga penasaran, apa yang aku lakukan untuk membunuh waktu sambil menunggu suami pulang.

Rumah kami tak seberapa besar, untuk berberes rumah tak perlu waktu seharian. Jadi biasanya aku mengisi waktu dengan menonton atau sekadar scrolling timeline Instagram. Sampai suatu pagi, sekitar sebulan merantau ikut suami, ibuku menelepon.

“ Assalamu’alaikum Dek, lagi apa?” tanya ibu seperti biasanya.

“ Wa’alaikumusalam, Buk. Enggak lagi ngapa-ngapain.” Jawabku seadanya.

“ Gimana rasanya setelah jadi istri? Apa yang rasanya berubah?” tanya ibuku lagi.

“ Hmm…gini-gini aja. Hehehe.”

“Apa yang bertambah?”

“ Hmm…berat badan.”

“Selain itu? Apa lagi? Hafalannya? Rakaat dhuhanya?”

“Hmmm…”

Instagram |

Aku terdiam sesaat, karena selain berat badan memang belum ada yang bertambah. Bahkan menu makan siang pun masih itu-itu saja. Tidak mendapat jawaban dariku, ibu melanjutkan kata-katanya.

“Ibu membayangkan kalau pengantin baru, kayak adek gitu, belum ada anak, belum terlalu repot, masak juga baru untuk dua orang, pasti lebih banyak waktu untuk baca buku, untuk belajar, untuk menambah ibadah sunnah…,”kata ibuku perlahan. Aku masih diam menunggu kata-kata selanjutnya.

“Enggak diburu-buru, bisa shalat tepat waktu. Mau shalat dhuha, hari ini dua rakaat, besoknya empat. Ditambah pelan-pelan. Bisa lebih santai menghafal surat-surat di Al Qur’an. Satu hari satu ayat. Pelan-pelan,” sambung beliau.

Setelah itu obrolan kami isi dengan obrolan ringan, kemudian kami akhiri karena ibu harus bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat.

Cara ibu menasihati anak-anaknya memang agak unik. Aku tahu maksud beliau agar aku tidak terlena dengan waktu luang yang aku punya saat ini. Beliau tahu betul bagaimana repotnya nanti kalau sudah punya anak.

Teringat salah satu hadist Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam tentang dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.

Jadi, kalau ada yang bertanya harus ngapain aja di rumah sambil nunggu suami pulang, isilah waktumu dengan hal-hal yang bermanfaat, hal-hal yang membuat sesuatu bertambah pada dirimu, hal-hal yang mengubah dirimu jadi lebih baik lagi. Pertanyaan ibuku, bisa kamu tanyakan pada dirimu sendiri setiap pagi dan malam hari.

“Apa yang berubah? Apa yang bertambah?”

Selamat mengisi waktu luang!

 

Sundari Hana Respati

IG @sundarihana

Blogger kelahiran Duri, 6 September 1992 yang menikmati kehidupan sebagai ibu rumah tangga baru. Selain aktif menulis di blog dan media sosial, lulusan S1 Gizi Kesehatan UGM ini sangat hobi nonton drama Korea.

 

Penulis Sundari Hana Respati
Editor Ratih Sukma Pertiwi