Anak-anak berkeringat tentu wajar. Di usia ini, apalagi usia sekolah, anak memiliki aktivitas yang luar biasa. Bau badan (bau keringat) pada anak biasanya tidak terlalu menyengat seperti pada orang dewasa. Seringkali, bau badan cukup diatasi dengan menjaga kebersihan badan, tapi bisa juga butuh intervensi medis.
Ada 2 jenis bau keringat yaitu eccrine sweat glands dan apocrine glands. Yang pertama terjadi ketika demam, makan makanan pedas atau suhu di sekitar tinggi dan cuaca panas. Sementara keringat kedua biasanya muncul saat beraktivitas seperti olahraga atau ketika takut, cemas, stres, atau terstimulasi secara seksual.
Keringat bayi dan anak-anak umumnya tidak mengeluarkan bau menyengat. Bau badan pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal antara lain tidak menjaga kebersihan, pola makan, anak lebih cepat matang secara seksual (adrenarche), pubertas, gangguan metabolis, keringat berlebih atau kondisi medis lain.
Kecuali disebabkan oleh kondisi medis tertentu, bau badan akibat keringat bisa diantisipasi dengan cara berikut:
1. Menjaga kebersihan. Ajarkan anak-anak untuk rajin membersihkan badan seperti mandi 2 kali sehari, keramas serta menggosok gigi.
2. Ajarkan anak untuk mandi dengan benar. Seringkali anak-anak hanya mengguyur badan saja, tetapi bagian-bagian lipatan tubuh tidak digosok dan diberi sabun, misalnya bagian ketiak, selangkangan, atau leher.
Baca juga: 6 Tips Agar Anak Cukup Tidur
3. Pastikan anak memakai baju bersih setiap hari. Ajarkan untuk rajin berganti pakaian, khususnya pakaian dalam.
4. Cek apakah baju anak berbau wangi dan bersih. Kadang-kadang cuaca yang lembap bisa membuat baju jadi bau meskipun baru saja dicuci dan diseterika. Jemur pakaian di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering.
5.Pastikan baju dan sepatu anak dalam kondisi kering dan tidak berbau sebelum dipakai bersekolah.
7. Kurangi konsumsi makanan-makanan yang bisa memicu bau badan seperti daging merah, makanan manis, bawang merah, makanan-makanan pedas, dan sebagainya.