Setiap anak dilahirkan dengan keunikannya masing-masing. Ada anak yang berani, ada yang gampang menangis, dan ada juga yang “tidak cepat panas” ketika menghadapi lingkungan atau orang baru. Mereka biasanya akan menunggu atau bahkan menarik diri lebih dulu dan butuh waktu sebelum bisa berbaur atau masuk ke dalam lingkungan baru tersebut,
Pada bayi, ini bisa terlihat ketika ia menolak saat dipegang atau digendong orang asing dan hanya mau dipegang oleh orang yang mereka percaya seperti orangtua atau pengasuh. Pada batita, mereka biasanya akan melihat dan mengamati teman-teman barunya bermain lebih dulu, baru kemudian bergabung setelah beberapa lama.
Nah, bagaimana membantu anak agar bisa “cepat panas” ketika menghadapi orang atau situasi baru?
1. Jangan memaksa anak
Hargai keinginan anak, jangan memaksa. Misalnya, jika si Kecil tak suka berkumpul dengan banyak orang atau anak-anak lain, jangan memaksanya untuk mau bergabung. Saat merayakan ulang tahun contohnya, undang hanya beberapa teman dekatnya saja, tak perlu mengundang banyak teman.
2. Jangan beri label
Mengatakan kalimat seperti, “Ayo, jangan pemalu gitu, dong..” sama halnya mengatakan, “Ayo, jangan jadi dirimu sendiri, jadilah orang lain.” Memberi label bisa membuat anak merasa tak nyaman dan sulit membangun konsep diri.
Baca juga: Video Parenting Case: Tips Jika Anak Takut Bertemu Orang Lain
3. Cari tahu minat anak untuk membantu rasa percaya dirinya
Coba perhatikan, apa yang biasanya menarik minat si Kecil dan dalam hal apa saja anak mencetak prestasi. Dorong anak untuk menekuni minatnya itu, jika perlu temani dia. Ini akan membantu mendongkrak rasa parcaya diri anak.
4. Beri anak kesempatan bersosialisasi secara nyaman
Sesekali ajak anak untuk bermain dengan satu atau dua temannya. Jika anak sudah masuk playgroup, minta staf pendamping di sekolah untuk mencarikan teman yang cocok dengan anak.
5.Dampingi anak menghadapi orang dan lingkungan yang baru
Jika ada teman atau saudara datang dan anak baru pertama kali bertemu, katakan ke anak bahwa teman atau saudara itu datang untuk satu keperluan. Beri tahu anak apa yang Bunda harapkan darinya, misalnya meminta anak bersikap baik. Dengan begitu, anak tahu dan merasa memiliki kontrol sehingga pelan-pelan kecemasannya akan terhapus.
6.Katakan apa yang dirasakan anak
Anak usia ini biasanya masih sulit mengekspresikan keinginan dan pikirannya. Jadi, Bunda bisa misalnya mengatakan, “Adek, lihat temanmu itu lagi bikin lego. Yuk, kita ikut main bareng..” Ini akan membuat anak merasa keinginannya bisa tersampaikan sehingga ia akan mau bergabung bermain bersama teman-temannya.