Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Kenapa Liburan Lebih Penting Daripada Mainan?

author
Hasto Prianggoro
Senin, 11 Februari 2019 | 20:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Coba bongkar gudang dan lihat, berapa banyak mainan anak yang disimpan di sana dan tak lagi dimainkan? Barangkali tak ada seperlimanya, apalagi ketika usia anak makin bertambah dan jenis mainannya pun sudah berganti. Kata ahli, sih, mending mengajak anak berlibur.

 

Dunia anak memang dunia bermain. Tetapi, membelikan anak mainan melulu juga bukan cara yang tepat, apalagi usia anak makin bertambah, sehingga jenis mainannya pun pasti berbeda. Akibatnya, mainan yang sudah tidak sesuai dengan usia anak pasti tidak terpakai lagi.

“Lebih baik ajak anak berlibur. Bukan berarti tak boleh membelikan anak mainan, tetapi  keuntungan mengajak anak liburan jauh lebih besar. Yang jelas, anak akan mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan,” kata psikolog Oliver James kepada The Telegraph, London.

Baca juga: Ih, Si Kecil Bau Badan... Ini Cara Mengatasinya

Namun, orangtua harus ingat bahwa anak melihat dunia dengan cara yang berbeda dari orang dewasa. Dalam hal makanan misalnya, anak lebih sukaminuman bersoda atau bubbles daripada espresso atau teh tarik. Anak lebih suka menginap di hotel dengan fasilitas lengkap ketimbang bikin tenda di hutan.

Sehingga, lokasi liburan tentu harus dipilih yang memang bisa menjadi sarana anak belajar, selain tentu karena keelokan alam atau lokasi dan kulinernya. Seringkali, orangtua memilih tujuan wisata yang mereka ingin kunjungi, bukan yang baik untuk dikunjungi anak. Akibatnya, anak merasa bosan dan tak mau berlama-lama liburan.

| SHUTTERSTOCK

Orangtua harus memberi anak kesempatan untuk mengeksplorasi sesuai dunia mereka. Liburan, bagi anak, juga harusnya menjadi saat dimana mereka bisa menghabiskan waktu bersama orangtua tanpa gangguan, juga kesempatan bagi anak untuk lepas dari kegiatan sehari-hari yang bisa jadi membuat anak stres.

Meski begitu, bermain dengan mainan pastilah tetap memiliki keuntungan juga, apalagi jenis mainan saat ini pun beragam. “Masalahnya, tak sedikit juga mainan saat ini yang tidak membuat anak dan teman-teman atau orangtuanya dekat, tetapi malah menjauhkan,” kata Oliver. Misalnya board games yang kini sudah bayak ditinggalkan dan diganti dengan konsol game.

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro