Ia berhasil menurunkan berat badannya hampir setengahnya, dari semula 140kg kini tinggal sekitar 70kg. Sang ayahlah yang memberinya inspirasi untuk menurunkan berat badan.
Bagi Rachel Ayers (45), liburan selalu berarti mimpi buruk. Bagaimana tidak, ia tak pernah bisa traveling dengan nyaman karena bobot badannya yang mencapai 140kg. Ia tak pernah bisa duduk nyaman di pesawat karena takut mengganggu penumpang lain.
Akuntan ini mengaku sangat takut tubuhnya “terguling” ke bangku sebelahnya sehingga mengganggu penumpang lain. Itu sebab, ketika melakukan traveling ke Corfu, dia memborong 3 tempat duduk sekaligus.
Tapi itu dulu, sekarang berat badannya sudah turun 65 kg. Apa yang mendorong Rachel berkeras menurunkan berat badannya? “Ayahku juga overweight dan menderita diabetes. Beliau sudah menjalani operasi mata dan kehilangan 20% penglihatannya karena komplikasi. Itu yang membuatku bertekad menurunkan berat badan karena khawatir obesitas bisa membuatku sakit,” katanya.
Sang ayah berusia 69 tahun. “Kalau nggak menurunkan berat badan, seperti apa aku 20 tahun mendatang?” lanjut Rachel.
September 2017, Rachel pun mulai mengikuti program penurunan berat badan. Ia belajar mengatur porsi makannya. “Tubuhku bukan seperti yang kuinginkan, itu pasti. Aku ini orangnya nggak percaya diri-an dan pelarianku adalah makanan. Aku harus selalu makan untuk menutupi rasa rendah diriku,” kata Rachel.
“Aku harus mengubah mindsetku untuk menurunkan berat badan. Bagiku, makanan seperti alkohol yang bikin kecanduan,” kata Rachel yang setiap hari mengonsumsi 6000 kalori makanan ketika tubuhnya masih sangat “berisi.” Angka itu 3 kali lipat dari porsi normal yang seharusnya dikonsumsi. Naik tangga ke ruangan kantor pun sudah membuatnya ngos-ngosan.
Dan setelah mengikuti program penurunan berat badan, kini berat badan Rachel tinggal separuh dari saat ia gemuk-gemuknya. Kini, berat badannya tinggal 70kg, dan, “Pola makanku pun kini jauh berubah.”
Dulu, Rachel tak pernah bisa lepas dari keju, anggur, dan roti. Sekarang pun ia masih mengonsumsi makanan dan minuman tersebut tetapi dalam jumlah yang moderate. “Sekarang aku merasa sehat, sangat sehat. Aku juga nggak lagi kepengin makanan-makanan kesukaanku secara berlebihan.”