Mengajak anak ngobrol soal sekolahnya ternyata gampang-gampang susah. Orang tua sebaiknya memperhitungkan waktu dan mood anak sebelum mengajaknya ngobrol.
Ngobrolin soal sekolah dengan anak itu penting karena menunjukkan bahwa orang tua tertarik mengetahui kejadian-kejadian yang dialami anak di sekolah. Ini akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental, kebahagiaan, dan kesehatan anak secara umum.
Selain itu juga membantu mendorong anak agar berperilaku positif dan mencetak prestasi. Anak akan melihat, “Oh, ternyata Bunda sangat memperhatikan soal sekolah,” sehingga anak pun akan menganggap bahwa sekolah itu penting.
Obrolan tentang sekolah juga akan membantu orang tua mengetahui lebih banyak tentang keseharian anak di sekolah, misalnya soal pelajaran dan masalah-masalah lain yang ia hadapi dan bagaimana anak mengatasi persoalannya di sekolah.
Dengan begitu, orang tua akan mengetahui lebih dini seandainya anak mengalami kesulitan di sekolah, baik dalam hal mengikuti pelajaran maupun dalam hal bersosialisasi dengan teman dan guru dan staf sekolah.
Baca juga: Video Parenting Case: Tips Jika Anak Terlambat Bicara
Sayangnya, anak seringkali enggan jika diajak berbicara tentang sekolahnya, Bisa saja ia masih lelah sepulang sekolah atau lapar, atau karena sebab lain. Jadi, sebaiknya beri anak waktu untuk beristirahat sehingga ketika diajak berbicara, ia sedang dalam keadaan nyaman. Pilih waktu yang tepat, misalnya di malam hari sebelum anak belajar atau mengerjakan PR.
Jangan langsung mengajak anak berbicara atau menanyainya banyak hal. Ajak anak berbicara hal-hal selain urusan sekolah lebih dulu sebelum masuk ke topik tentang sekolahnya. Jika anak terlihat sedang tidak mood menjawab pertanyaan, alihkan ke hal-hal lain atau tunda.
Jika anak yang berinisatif mengajak ngobrol soal sekolah, beri perhatian penuh. Dengarkan apa yang ia sampaikan, tunjukkan bahwa Bunda fokus pada apa yang ia sampaikan dan siap jika anak membutuhkan solusi.
Misalnya anak bercerita bahwa ia diminta maju ke depan kelas dan bercerita tentang keluarganya, Bunda bisa memberi respons dengan kalimat seperti, “Wah, itu menarik sekali. Lalu, apa yang kamu ceritakan?”
Gunakan kalimat yang positif dan sederhana seperti “Ada kabar apa di sekolah tadi?” “Apa saja yang dilakukan teman-temanmu tadi? Ada yang seru enggak?”, “Kamu makan siang bareng siapa?”, dan sebagainya.