Apa saja resolusi kesehatanmu di tahun 2019 ini? Kesehatan organ intim selayaknya menjadi prioritas pertama yang tak boleh diabaikan. Nah, bagaimana cara merawat kesehatan vagina, berikut 8 tips dari Stephanie Taylor, konsultan kesehatan perempuan dan Managing Director Kegel8.
1. Shaving, perlu atau tidak?
Studi baru-baru ini menemukan bahwa 84% perempuan mencukur bulu kemaluan paling tidak sekali dalam sebulan. Sebagian perempuan mengaku merasa lebih bersih dan nyaman setelah bercukur. Tetapi tahukah bahwa sebetulnya rambut kemaluan berfungsi mencegah bakteri dan infeksi, menyerap keringat, serta sebagai penahan dari gesekan langsung ke vagina.
2. Menjaga pH tetap seimbang
Vagina memiliki mekanisme membersihkan dirinya dengan bantuan bakteri Lactobacilli. Penggunaan gel mandi beraroma, mandi busa, dan pemakaian perawat tubuh lain bisa mengganggu keseimbangan pH vagina yang bisa menyebabkan infeksi jamur atau bacterial vaginosis. Lebih baik gunakan produk perawatan yang bebas aroma.
Baca juga: 5 Penyebab Vagina Terasa Sakit dan Pengobatannya
3. Pilih underwear yang tepat
Perhatikan underwear atau celana yang digunakan. Salah pilih underwear bisa memicu infeksi saluran kencing atau urinary tract infection (UTI).
Hindari memakai celana panjang ketat, pilih underwear atau bawahan berbahan katun yang lebih nyaman.
4. Minum cukup air
Semakin dehidrasi seseorang, maka area intim pun akan makin kering sehingga bisa menyebabkan infeksi, gatal atau rasa panas serasa terbakar. Tergantung seberapa aktif kamu, disarankan minum 2 hingga 3 liter air setiap hari.
5. Latih otot dasar panggul
Melemahnya otot dasar panggul (pelvic floor) sering disebut sebagai “masalah orang tua”, tetapi ternyata kini tak hanya orang tua yang mengalaminya tetapi juga orang dewasa. Lakukan latihan otot dasar panggul supaya terhindar dari inkontinensia kandung kemih, prolaps, atau kehilangan sensasi selama hubungan intim.
6. Buang air kecil setelah hubungan intim
Tak banyak yang tahu pentingnya buang air kecil setelah berhubungan intim. Ini wajib dilakukan karena akan membuang bakteri-bakteri jahat yang ada di dalam vagina dan saluran kencing, sehingga mengurangi risiko UTI.
7. Jangan malas berganti baju
Malas berganti baju setelah berolahraga sangat tidak baik bagi kesehatan. Baju yang penuh keringat merupakan tempat berkembang biak yang sangat baik bagi bakteri jahat, lebih-lebih jika busana yang dipakai terbuat dari lateks atau polyester ketat.
8. Rajin mengganti pembalut
Sebaiknya ganti pembalut secara teratur minimal setiap 4 jam sekali. Jika lebih suka memakai tampon, pilih ukuran yang paling kecil dan gunakan tak lebih dari 8 jam untuk mencegah risiko toxic shock syndrome (TSS).