To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Mengharukan, Pria Ini Memposting Momen Terakhir Bersama Putranya

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 22 Februari 2019 | 16:00 WIB
| Ian bersama Archie | Ian Davis - Facebook

 

Pria ini berbagi ucapan selamat berpisah yang sangat menyentuh di laman Facebooknya beberapa jam sebelum meninggal. Ia juga meminta teman-temannya membagikan kenangan dan kesan mereka selama berteman dengannya supaya bisa dibaca putra semata wayangnya.

 

Nama Ian Davis (40) dikenal di negeri Kangguru karena aksinya menggalang dana sejak ia didiagnosis menderita penyakit motor neuron atau MND (motor neuron disease) 7 tahun lalu. MND adalah penyakit yang membuat saraf motorik rusak dan akhirnya berhenti bekerja. Penyakit ini menjadikan otot-otot tubuh melemah secara bertahap dan semakin memburuk. 

Bagi Bocah Archie, Ian juga seorang ayah yang hebat. Sehari sebelum kematian Ian, Archie menghabiskan waktu di tempat tidur bersama ayahnya. Momen ini merupakan momen kebersamaan terakhir bagi Ian dan Archi. Ian mengunggahnya ke media sosial dengan menulis keterangan yang sangat menyentuh.

| Ian bersama keluarga | Ian Davis - MyCause

“Hari ini aku ucapkan selamat tinggal.. Terima kasih untuk support kalian semua, terima kasih untuk perhatian dan cinta kalian selama tahun-tahun yang penuh perjuangan. Aku akan meninggalkan raga ini dengan penuh kebahagiaan. Tolong, sampaikan pada anakku, Archie, bahwa aku mencintainya dan aku sangat bangga bisa menjadi ayahnya.”

Foto yang diunggah itu diambil sehari sebelum kematiannya. Ian juga meminta teman-temannya untuk menuliskan kenangan dan dikirim ke alamat email yang sudah disiapkan untuk Archie agar dia bisa membaca kisah ayahnya saat dewasa kelak.

Setelah postingan itu, 5 jam kemudian Ian meninggal dunia dengan tenang didampingi keluarga dan teman-teman terdekat.

| Melissa Yang | Facebook

Ian didiagnosa menderita MND saat berusia 33 tahun. Ia kemudian berinisiatif menggalang dana untuk penelitian melawan MND, penyakit yang juga diderita ahli fisika, Stephen Hawking. Ian berhasil mengumpukan dana sebesar 40 juta dolar AS. Ian juga membuat situs penggalangan dana untuk keluarganya yang berhasil mengumpulkan dana sebesar 124 ribu dolar AS.

Sehari setelah kematiannya, sang istri, Melissa Yang, membagikan foto kebersamaannya bersama mediang suaminya. Melissa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan memberikan dorongan dan cinta kepada suami dan keluarganya. 

“Aku bangga bisa mendampinginya. Ian orang yang sangat berani, baik hati dan punya prinsip. Ia juga orang terpandai yang pernah kutemui dengan banyak cinta di hatinya.”

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro