Keep your face always toward the sunshine, and shadows will fall behind you
Walt Whitman

Perempuan Mesir Ini Sukses Membuka Sekolah Mengemudi Khusus Perempuan

author
Hasto Prianggoro
Minggu, 24 Februari 2019 | 12:00 WIB
| Ahmed Gamil

 

Perempuan ini mendirikan sekolah mengemudi khusus untuk perempuan di Mesir. Semua instruktur mengemudinya pun perempuan. Meski mendapat kecaman dan kritikan dari kaum lelaki konservatif Mesir, ia bergeming dan terus melanjutkan usahanya yang kini berkembang pesat.

 

Seingat Nayrouz Talaat, ia mulai belajar mengemudikan kendaraan roda empat tahun 2001. Saat itu, jurnalis perempuan yang tinggal di ibukota Mesir, Kairo, ini baru berusia 20 tahun. Setelah mencari dan memilih kesana-kemari, Nayrouz tak menemukan sekolah mengemudi yang memiliki instruktur mengemudi perempuan. Semuanya laki-laki, sesuatu yang membuatnya merasa tak nyaman dan tak aman.

Seperti dikutip entrepreneur.com, Nayrouz akhirnya memilih belajar mengemudi kepada pamannya, sesuatu yang jamak dilakukan perempuan Mesir lain, yakni memilih anggota keluarga atau saudara untuk melatih mengemudi karena risiko mendapat kekerasan seksual dari instruktur laki-laki. Dalam benaknya, Nayrouz berpikir, “Kenapa perempuan Mesir harus tergantung pada laki-laki untuk urusan mengemudi?”

Saking Gemuknya, Perempuan Ini Memborong 3 Bangku Pesawat Sekaligus

Lima belas tahun kemudian, Nayrouz memutuskan untuk menjawab kegundahannya selama ini. Tahun 2016 lalu, ia membuka sekolah mengemudi khusus untuk perempuan dengan instruktur yang juga semuanya perempuan. Nama usahanya Direxiona, dan menawarkan jasa pelatihan mengemudi bagi perempuan secara eksklusif.

Para perempuan Mesir, warga Kairo khususnya, bisa mendaftar secara online atau mengunjungi laman Facebook dan mencari instruktur perempuan yang paling cocok. Instruktur dan siswa mengemudi ini kemudian dipasangkan sesuai usia dan latar belakang sosial agar masing-masing merasa nyaman.

Baca juga:  Mengharukan, Pria Ini Memposting Momen Terakhir Bersama Putranya

“Tujuan kami adalah memberdayakan perempuan Mesir di jalan raya. Perempuan Mesir lebih suka belajar mengemudi kepada sesama perempuan demi alasan keamanan, tetapi sulit sekali mencari instruktur perempuan yang profesional. Pengemudi perempuan di Mesir kadung mendapat cap sebagai pengemudi yang buruk,” kata Nayrouz yang mulai mencari dan merekrut instruktur perempuan melalui Facebook dan Instagram.

Ia menawarkan pelatihan bagi perempuan yang memiliki pengalaman mengemudi minimal 5 tahun untuk menjadi instruktur dengan gaji lumayan. Tak hanya mengemudi, Nayrouz dan timnya juga memberikan kelas pelatihan perawatan dan perbaikan mobil serta keselamatan berkendara. Dan ternyata tak butuh waktu lama bagi Nayrouz untuk menerima lamaran.

| meobserver.org

Saat ini, Direxiona sudah membuka 12 cabang di seluruh Kairo, bahkan beberapa perempuan warga Saudi pun mulai tertarik belajar mengemudi ke Direxiona seraya berwisata ke Mesir. Nayrouz memiliki 50 instruktur perempuan dan meluluskan rata-rata 100 peserta kursus setiap bulannya. Tahun 2019 ini Nayrouz berencana membesarkan bisnisnya hingga 3 kali lipat. Tahun 2018 lalu, Direxiona mengikuti kompetisi dan startup summit di Mesir dan Eropa.

Seiring perkembangan perusahaan dan semakin dikenalnya Direxiona oleh masyarakat luas, tetap saja ada yang berkomentar negatif, terutama para lelaki konservatif yang mengkritik dan mempertanyakan legitimasi Direxiona. Menanggapi kritikan ini, Nayrouz hanya berujar singkat bahwa ia tak punya waktu untuk menjawab kritikan-kritikan tersebut. “Yang penting aku terus bekerja untuk membuktikan bahwa tuduhan itu keliru,” katanya simpatik.

Kini, semakin banyak perempuan yang mendaftar, bahkan beberapa laki-laki pun mendaftar ke Direxiona. Biasanya, mereka ini adalah ayah, tunangan atau saudara dari peserta pelatihan perempuan yang sudah lulus. Tapi, Nayrouz terpaksa menolak karena sejak awal ia memang ingin mendirikan perusahaan khusus untuk perempuan. “Sekarang aku fokus mengembangkan perusahaan dan melakukan ekspansi ke kota-kota lainnya. Kami juga tengah menyiapkan sistem booking online yang terotomatisasi,” katanya.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro