Tak hanya orang dewasa yang punya gangguan tidur. Anak-anak juga bisa sulit tidur atau mengalami night terror.
Setiap orang bisa mengalami gangguan tidur, misalnya sulit tidur atau tiba-tiba terbangun di tengah malam. Begitu pun anak usia batita, bisa pula mengalami gangguan tidur seperti night terror (serupa dengan sleepwalking tapi lebih dramatis) dan mimpi buruk. Night terror biasanya dihubungkan dengan kurang tidur.
Jika si Kecil mengalami night terror, orang tua sebaiknya mengawasi anak tetapi tidak usah membangunkan atau menenangkannya. Jika anak dibangunkan dari night terrornya, anak bisa-bisa malah terjaga dalam keadaan bingung. Menenangkan anak juga malah akan memperparah night terror, bahkan memanggil namanya pun bisa membuat anak lebih terusik.
Membangunkan anak dengan cara menggoyang-goyang tubuhnya juga tidak disarankan karena anak akan mengira dia sedang diserang secara fisik. Biarkan saja night terror berlangsung sampai hilang, cukup jaga dan awasi anak supaya tidak melukai diri sendiri.
Anak juga bisa mengalami mimpi buruk. Imajinasi anak di usia ini sedang berkembang dan imajinasi ini bisa terbawa ke dalam mimpinya. Jika anak terbangun setelah mengalami mimpi buruk, hampiri anak dan tenangkan dia. Tetap bersama anak sampai dia kembali tertidur, tak perlu khawatir jika anak belum mau cerita soal mimpinya. Seringkali, mimpi buruk hanya merupakan akibat dari perasaan takut anak dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Night walking juga bisa karena anak sedang sakit atau cemas karena berpisah dengan orang tua. Jika ini yang terjadi, cari tahu penyebabnya. Selain mengobati sakitnya, misalnya demam, sakit telinga, atau sakit gigi yang membuatnya tak nyaman, sebaiknya pastikan juga bahwa anak cukup tidur. Semakin kurang jam tidur anak, semakin besar kemungkinan anak mengalami masalah tidur seperti tak bisa tidur atau mimpi buruk. Pastikan bahwa anak selalu tidur tepat waktu.
Baca juga: 9 Momen Tumbuh Kembang Si Batita
Ketika anak terbangun, beri tahu bahwa semuanya baik-baik saja, dan minta ia untuk tidur lagi. Kurangi percakapan, redupkan lampu kamar, dan atur suhu kamar pada temperatur yang pas supaya anak merasa nyaman. Bisa jadi butuh waktu beberapa hari agar anak kembali ke ritme tidur yang normal.